Berita

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko/Net

Politik

Buka Tabir Kepalsuan Moeldoko, AHY: Dia Ketum Demokrat Abal-abal Versi KLB Ilegal

JUMAT, 05 MARET 2021 | 18:55 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sanggahan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang terjadi di dalam Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal di Deliserdang, Sumatera Utara, hari ini.

Pasalnya, Moeldoko didapuk oleh mayoritas peserta KLB Deliserdang sebagai ketua umum Partai Demokrat, dan tidak lama setelah itu dirinya menerima jabatan tersebut meski hanya lewat sambungan telpon.

Menurut Ketua Umum yang sah dipilih dalam kongres kelima Partai Demokrat pada 15 Maret 2020 lalu, Agus Harimurthi Yudhoyono, terbuka sudah tabir kepalsuan dari sikap Moeldoko, yang pada awal isu kudeta Demokrat merebak terus menyanggah ikut terlibat di dalamnya.

"Terkait dengan keterlibatan KSP Moeldoko yang selama ini selalu mengelak kini sudah terang benderang, terbukti ketika diminta oleh para pelaku GPK-PD tadi (menjadi ketua umum)," ujar sosok yang kerap disapa AHY ini dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (5/3).

"Kita saksikan, kita dengar bersama melalui sejumlah media, walaupun acaranya tertutup tapi bisa kita ikuti, bahwa yang bersangkutan, KSP Moeldoko menerima ketika diminta untuk menjadi ketum Partai Demokrat versi KLB Sumut. Kita dengar bersama tadi," sambungnya.

Dengan begitu, putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini menilai semua sanggahan yang disampaikan Moeldoko runtuh, sekaligus membenarkan bahwa dirinya ikut terlibat dalam upaya kudeta AHY.

"Yang katanya dia tidak tahu menahu, tidak ikut-ikutan, tidak terlibat, bahkan mengatakan semua ini adalah permasalahan internal Demokrat," tuturnya.

Disamping itu, AHY juga berpendapat para kader, mantan kader yang terlibat di dalam KLB Deliserdang tidak mungkin mempunyai semangat yang begitu menggebu-gebu melaksanakan KLB ilegal jika tidak ada sokongan dari Moeldoko.

"Jadi sekali lagi saya mengatakan bahwa apa yang ia sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri, melalui kesediaannya menjadi ketua umum Partai Demokrat abal-abal versi KLB ilegal," demikian AHY menegaskan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya