Berita

Jaya Suprana/Ist

Jaya Suprana

Legowo Menerima Kritik

JUMAT, 05 MARET 2021 | 10:52 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

PERUSAHAAN rekaman DECCA pernah menolak sebuah kelompok musik anak muda dari Inggris, dengan alasan musik mereka “kuno, ketinggalan zaman, membosankan, tidak istimewa, tidak komersial".

Ternyata grup yang ditolak itu kemudian menjadi kelompok musik paling sukses dalam sejarah industri musik, dengan lebih dari satu miliar rekaman terjual.

Salah satu lagu mereka merupakan yang paling banyak direkam dalam sejarah musik populer, dengan lebih dari 2.000 versi. Lagu itu adalah 'Yesterday', dan kelompok pemusik muda itu adalah The Beatles.

Beethoven & Brahms

“Setelah dihitung, ternyata panjang simfoni ini tidak kurang dari satu jam dan lima menit; suatu periode yang sungguh mengerikan, yang menguji otot-otot dan paru-paru para musisi dan kesabaran publik secara kejam,“ demikian tulisan kritikus musik The Harmonicon, April 1825 mengenai pergelaran Simfoni ke IX (dengan tema bagian akhir yang makin populer di tahun 70-an abad XX lewat lagu pop Song of Joy) yang kini telah diyakini sebagai musik-abadi mahakarya Ludwig van Beethoven paling akbar.

Dalam The World edisi 21 Juni 1893, George Bernard Shaw menulis: “Bagi saya, komponis ini tidak lebih dari orang sinting yang sentimental. Dia merupakan komponis yang paling tidak tahu diri. Hanya saja tidak berbahaya karena sekadar mirip bayi besar saja. Secara menggelikan dia berusaha menyamar diri sebagai Haendel atau Beethoven dengan membuat bunyi-bunyian berkepanjangan tanpa makna!”.

Hal itu ditulis George Bernard Shaw setelah menonton sebuah pergelaran konser mahakarya Johannes Brahms yang kini sudah dinobatkan menjadi superstar komponis era Romantik. Maklum orang Inggris memang benci Jerman, meski Georg Friedrich Haendel adalah orang Jerman.

Amerika Serikat

Masyarakat didukung pers Amerika Serikat sempat menyemooh seorang presiden AS sebagai pemimpin yang tidak memiliki kemampuan memimpin. Dia dianggap sama sekali tidak mengenal kebudayaan Amerika Serikat yang sangat bermakna bagi ekonomi nasional AS, maka berpikiran terlalu muluk-muluk yang sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan.

Sehingga terbukti berulang kali gagal dalam perjalanan politik dirinya sendiri akibat tidak selaras dengan pemikiran mayoritas warga Amerika Serikat.

Pendek kata, Presiden Amerika Serikat ini benar-benar dianggap sebagai blunder bagi mereka yang memilih dia menjadi presiden, karena kemudian terbukti sama sekali tidak becus memimpin negara, bangsa, dan rakyat sehingga menjadi biang keladi pecahnya Perang Saudara yang menyebabkan pertumpahan darah paling dahsyat dalam sejarah Negeri Paman Sam.

Mujur tak bisa diraih, malang tak bisa ditolak, akhirnya Presiden Amerika Serikat ini terbunuh seperti Mahatma Gandhi dan John F Kennedy.

Presiden Amerika Serikat paling parah dihajar kritik oleh kaum pro perbudakan adalah Abraham Lincoln yang kini dianggap sebagai presiden terbaik Amerika Serikat dan terabadikan di monumen Lincoln Memorial di Ibukota Amerika Serikat.

Meski, sampai sekarang Lincoln masih dibenci masyarakat Amerika Serikat yang pro mashab White Supremacist.

Bukti

Apa yang dialami oleh The Beatles, Beethoven, Brahms, Lincoln, Gandhi, Kennedy, dan lain-lain tokoh dunia membuktikan bahwa pada hakikatnya tidak ada manusia yang sempurna, maka tidak ada pula manusia yang kebal kritik.

Siddharta Gautama dikritik mengajarkan ajaran sesat. Ayatollah Khomeini terpaksa harus mengungsi ke Paris, sama halnya Nelson Mandela dijebloskan ke dalam penjara atas tuduhan makar.

Bung Karno dan Bung Hatta sempat dibuang ke tanah pembuangan akibat mengkritik penjajah.

Terkisahkan di dalam Kitab Injil bahwa Jesus Kristus bukan hanya dikritik namun malah kemudian difitnah lalu dijebloskan ke dalam penjara untuk disiksa sebelum diadili lalu divonis hukuman mati di tiang salib.

Maka menurut pendapat subjektif diri pribadi saya sendiri, seyogyanya jangan ada warga Indonesia yang dilaporkan ke polisi kemudian dijebloskan ke rumah tahanan hanya karena mengkritik kebijakan pemerintah.

Mohon dimaafkan jika saya keliru, sebab terus terang saya takut dilaporkan ke polisi apalagi jika harus meringkuk di dalam penjara.

Mohon kekeliruan saya dapat diampuni. Terima Kasih.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya