Berita

Kepala Bakamla, Laksdya TNI Aan Kurnia, usai bertemu Firli Bahuri di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (4/3)/RMOL

Politik

Temui Pimpinan KPK, Kepala Bakamla Pastikan Persoalan Di 2016 Telah Selesai

KAMIS, 04 MARET 2021 | 16:25 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Laksdya TNI Aan Kurnia, memastikan persoalan yang terjadi pada 2016 lalu telah selesai.

Hal itu disampaikan oleh Aan usai melakukan pertemuan selama 1 jam bersama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis sore (4/3).

"Jadi hari ini saya sudah bertemu dengan Ketua KPK. Jadi intinya yang pertama saya silaturahmi. Yang kedua saya menyampaikan bahwa Bakamla dulu pernah ada masalah di tahun 2016, saya ke sini meyakinkan bahwa masalah di 2016 ini sudah selesai," ujar Aan kepada wartawan.


Yang ketiga, kata Aan, Bakamla akan melaksanakan MoU dengan KPK. Bakamla pun meminta pendampingan dari KPK dalam setiap kegiatan yang dilakukan pihaknya.

"Semoga harapan saya tidak terjadi lagi permasalahan seperti di tahun 2016. Jadi harapan saya, nanti akan MoU dengan KPK untuk sama-sama baik ke depannya, tidak bermasalah lagi seperti di tahun 2016," pungkas Aan.

Namun Aan enggan menjelaskan persoalan apa yang terjadi di Bakamla pada 2016 lalu.

Kemungkinan, persoalan yang disebut Aan adalah terkait dengan operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada 14 Desember 2016 dan mengamankan empat orang.

Mereka adalah Deputi Informasi Hukum dan Kerjasama Bakamla, Eko Susilo Hadi (ESH); Direktur PT Merial Esa (ME), Fahmi Darmawansyah (FD); dan 2 pihak swasta Hardy Stefanus (HST) dan Muhammad Adami Okta (MAO).

Keempatnya telah divonis oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

Pada 1 Desember 2020, KPK juga telah melakukan penahanan terhadap dua tersangka kasus dugaan suap pengadaan transportasi informasi terintegrasi Bakamla tahun 2016.

Kedua orang yang ditahan itu adalah Leni Marlena (LM) selaku Ketua Unit Layanan Pengadaan Backbone Coastal Surveillance System (BCSS) dan Juli Amar Maruf (JAM) selaku anggota Unit Layanan Pengadaan BCSS.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

Platform X Setor Denda ke Negara Atas Pelanggaran Konten Pornografi

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04

Prabowo Komitmen Tindak Tegas Pembalakan Liar di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02

KPK Sebut Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Haji Tahun 2024 Jadi Informasi Tambahan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43

Prabowo Pastikan Distribusi Pangan Jangkau Wilayah Bencana Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16

Cuaca Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan di Akhir Pekan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01

Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51

KPK Masih Telusuri Dugaan Alur Perintah Hingga Aliran Uang ke Bupati Pati Sudewo

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17

JEKATE Running Series Akan Digelar di Semua Wilayah Jakarta

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08

PAM Jaya Didorong Turun Tangan Penuhi Air Bersih Korban Banjir Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40

PKS Jakarta Sumbang Rp 1 M untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31

Selengkapnya