Berita

Pangkalan Angkatan Darat di Bangkok/Net

Dunia

Facebook Sapu Bersih Akun Terkait Militer Thailand Yang Pengaruhi Informasi

KAMIS, 04 MARET 2021 | 12:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebanyak 185 akun Facebook yang dijalankan militer Thailand dan diduga terlibat dalam 'mempengaruhi informasi' telah dihapus oleh pihak Facebook.

Akun-akun itu disapu bersih karena terlibat dalam 'perilaku tidak autentik dan terkoordinasi'.

Secara terperinci, yang dihapus itu adalah 77 akun, 72 halaman, dan 18 grup, ditambah dengan 18 akun Instagram.


Ini pertama kalinya Facebook mengambil tindakan seperti itu terhadap akun yang terkait dengan pemerintah Thailand.

Facebook mengatakan akun tersebut terkait dengan militer Thailand dan menargetkan orang-orang di provinsi selatan, seperti dikutip dari Bangkok Post, Kamis (4/3).

Bagian selatan negara itu telah menjadi tempat konflik selama beberapa dekade, dengan kelompok pemberontak di wilayah yang mayoritas Muslim, berbahasa Melayu, untuk  menyerukan kemerdekaan, yang menyebabkan sekitar 7.000 orang telah tewas dalam perjuangan yang sedang berlangsung.
Facebook mengatakan akun yang dihapus itu aktif tahun lalu dan menggunakan akun palsu untuk mengelola halaman dan grup, baik secara terbuka sebagai halaman militer maupun halaman yang menyembunyikan tautan mereka ke militer.

Namun, sejauh ini pihak militer tidak memberikan komentar tentang penghapusan akun Facebook tersebut. .

Kepala Kebijakan Keamanan Siber di Facebook, Nathaniel Gleicher, telah mengonfirmasi alasan di balik keputusan platform tersebut.

“Ini adalah pertama kalinya kami mengaitkan salah satu pencopotan kami dengan kaitannya dengan militer Thailand. Kami menemukan hubungan yang jelas antara operasi ini dan Komando Operasi Keamanan Internal. Kami dapat melihat bahwa semua akun dan grup ini diikat menjadi satu sebagai bagian dari operasi ini,” katanya seperti dikutip dari Reuters.

Pada Oktober tahun lalu, Twitter telah menghapus akun yang terkait dengan militer Thailand. Sebanyak 926 akun yang dikatakan memiliki tautan ke tentara dan memposting konten pro-militer dan pro-pemerintah diberangus. Namun, tentara Thailand membantah terlibat dengan akun tersebut.

Pada November, Twitter juga menangguhkan akun yang memposting konten pro-monarki yang ditemukan memiliki tautan ke istana dan ke ribuan akun lain yang memposting konten serupa.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya