Berita

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen/Net

Dunia

Demi Palestina, Pemerintah Denmark Didesak Tak Beli Vaksin Dari Israel

KAMIS, 04 MARET 2021 | 11:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Denmark menghadapi tekanan di dalam negeri untuk menghentikan rencana pembelian vaksin Covid-19 dari Israel. Lantaran Palestina sulit mendapatkan akses vaksin dari Israel.

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen dijadwalkan untuk betemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Kanselir Austria Sebastian Kurz untuk membahas proyek produksi vaksin bersama pada Kamis (4/3).

Saat ini banyak negarajnegara Eropa yang mulai mengamankan vaksin sendiri karena lambatnya peluncuran vaksindari Uni Eropa.

Sebelum berangkat ke Tel Aviv, Frederiksen mengatakan dia berencana untuk berbicara dengan Netanyahu tentang kemungkinan membiayai pabrik baru dan membeli kelebihan dosis dari program vaksinasi Israel.

“Saya tidak mengesampingkan ide apa pun, bahkan untuk membangun pabrik,” kata Frederiksen, seperti dikutip Arab News.

“Kami senang membeli vaksin dari negara-negara yang tidak dapat menggunakannya, baik karena mereka tidak punya waktu untuk meluncurkannya dengan harga yang sama dengan kami atau karena alasan lain," lanjut dia.

Kendati begitu, rencana itu memicu respons negatif di dalam negeri.

Anggota parlemen dari Kelompok Aliansi Merah-Hijau, Søren Søndergaard, mendukung pemerintahan minoritas Sosial Demokrat Frederiksen, mengatakan Denmark tidak bisa mengandalkan Israel untuk memproduksi vaksin bagi mereka.

“Ini akan menjadi kesalahan bersejarah bagi Denmark untuk bekerja sama dengan Israel selama tidak memenuhi kewajibannya di bawah hukum internasional. Sebaliknya, kita harus menuntut agar Israel memberikan vaksin kepada orang-orang Palestina, yang berhak mereka klaim," ujarnya.

Alih-alih Denmark membeli surplus vaksin Israel, sekutu politik Frederiksen mendesak agar Israel memberikannya pada Palestina.

Peluncuran vaksin Israel telah dipuji secara internasional karena lebih dari setengah dari semua orang dewasa telah menerima satu dosis. Namun, Netanyahu dikritik keras karena hanya menyetujui dosis untuk Palestina pada pekan lalu.

Kelompok hak asasi manusia menunjukkan bahwa hukum internasional mengharuskan Israel untuk memberikan warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza akses yang sama ke vaksin seperti warga negara Israel.

Otoritas Palestina mengatakan telah menerima hanya 2.000 dosis dari Israel dan 10.000 lainnya dari Rusia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya