Berita

Keamanan di Capitol Hill diperketat/Getty Images

Dunia

Militan Pendukung Trump Ancam Serang Capitol Hill, DPR Batal Rapat

KAMIS, 04 MARET 2021 | 11:42 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) telah membatalkan sesi pertemuan yang dijadwalkan pada Kamis (4/3), sementara Kepolisian Capitol memperketat keamanan.

Itu dilakukan setelah seorang pejabat Kepolisian Capitol pada Rabu (3/3) mengungkap pihaknya telah memperoleh informasi intelijen terkait kemungkinan adanya serangan oleh kelompok militan pada 4 Maret.

Dalam pernyataan yang diunggah ke Twitter, Kepolisian Capitol mengatakan, berdasarkan buletin FBI, ancaman itu melibatkan kelompok ekstremis Three Percenters.


"Departemen kami bekerja dengan mitra lokal, negara bagian, dan federal untuk menghentikan segala ancaman terhadap Capitol. Kami menganggap informasi intelijen serius," ujar Kepolisian Capitol, seperti dikutip The New Daily.

"Karena sifat sensitif dari informasi ini, kami tidak dapat memberikan detail tambahan untuk saat ini," lanjutnya.

Menurut pihak berwenang, kelompok ekstremis itu termasuk di antara kerumunan pendukung Donald Trump yang menyerbu Capitol Hill pada 6 Januari, untuk menganggu pengesahan kemenangan Presiden Joe Biden.

Beberapa ahli teori konspirasi sayap kanan terus mengklaim bahwa Trump, yang kalah dalam pemilihan presiden November dari Biden, akan dilantik untuk masa jabatan kedua pada 4 Maret.

Selama hampir satu abad, AS telah menggunakan 20 Januari sebagai hari pelantikan. Namun sebelumnya tanggal yang digunakan adalah 4 Maret.

Insiden kerusuhan di Capitol Hill pada Januari membuat lebih dari 300 orang ditangkap. Di antara mereka terdapat anggota kelompok sayap kanan, termasuk Three Percenters, Oath Keepers, dan Proud Boys. Oath Keepers dan Three Percenters diketahui kelompok milisi bersenjata.

Setelah munculnya ancaman, keamanan di Capitol ditingkatkan secara signifikan. Anggota DPR telah diberi informasi mengenai kemungkinan ancaman keamanan dari Kamis hingga Sabtu (6/3).

DPR sendiri dijadwalkan untuk melakukan sidang terkait bantuan Covid-19 senilai 1,9 triliun dolar AS yang diajukan oleh Biden.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya