Berita

Imbauan untuk mematuhi protokol kesehatan di Inggris/AFP

Dunia

Prevalensi Infeksi Covid-19 Menurun, Inggris Tetap Waspada

KAMIS, 04 MARET 2021 | 09:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Inggris menjadi salah satu negara di Eropa yang paling terdampak hebat pandemi Covid-19. Tetapi sejak Januari lalu, prevalensi infeksi Covid-19 di Inggris telah menurun.

Kendati begitu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Imperial College London menunjukkan, penurunan prevalensi infeksi di Inggris mulai melambat, dengan kemungkinan peningkatan kasus di beberapa daerah.

Para peneliti mengatakan bahwa prevalensi nasional nggris adalah 0,49 persen, turun dua pertiga dari 1,57 persen yang tercatat pada Januari, seperti dikutip Reuters, Kamis (4/3).


Berdasarkan temuan para ahli pada Februari, prevalensi diperkirakan telah meningkat di London, bagian tenggara, timur, dan barat Midlands.

"Prevalensi di Inggris terus menurun meskipun tingkat penurunan telah melambat," ujar profesor penyakit menular di Imperial College London, Steven Riley.

Untuk menurunkan kembali prevalensi, ia mengatakan diperlukan peluncuran vaksin yang sukses.

"Ada beberapa daerah di mana prevalensinya mungkin meningkat ... kita benar-benar perlu menurunkan tingkat infeksi," tambahnya.

Penelitian tersebut, yang dikenal sebagai REACT-1, adalah salah satu survei prevalensi terbesar di Inggris. Lebih dari 165.400 sukarelawan diuji di Inggris antara 4 hingga 23 Februari untuk mengukur prevalensi infeksi pada populasi umum.

Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan bukti bahwa kasus menurun secara keseluruhan sangat menggembirakan, tetapi penting bahwa orang masih berpegang pada aturan.

"Ada beberapa alasan yang mengkhawatirkan bahwa kemajuan yang kami peroleh dengan susah payah mungkin melambat, dan bahkan berbalik di beberapa daerah, jadi penting bagi kami untuk tetap waspada," katanya.

Inggris mulai melonggarkan kuncian nasional pada awal pekan dengan membuka sekolah.

Pelonggaran dilakukan beriringan dengan pelaksanaan program vaksinasi, di mana Inggris telah memberi lebih dari 20 juta orang dosis pertama vaksin Covid-19.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya