Berita

Plt Jubir penindakan M. Ali Fikri/Repro

Hukum

Bantah Jebak Nurdin Abdullah, KPK: Kami Bertindak Berdasar Bukti

RABU, 03 MARET 2021 | 01:18 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soroti adanya pihak-pihak yang sengaja membangun asumsi dan persepsi atas penangkapan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah (NA).

Hal yang disoroti KPK adalah banyaknya komentar-komentar dari beberapa pihak yang menyebut bahwa kinerja KPK menangkap dan mentersangkakan Nurdin Abdullah yang dianggap memiliki banyak prestasi bahkan dianggap sebagai tokoh antikorupsi sebagai bagian dari jebakan.

"Saya juga membaca di beberapa media terkait beberapa komentar dari pihak-pihal lain mengenai ini bagian dari jebakan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri saat menjadi narasumber diskusi virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL bertajuk "Korupsi: Ongkos Politik Mahal/Minus Integritas?", Selasa sore (2/3).

Ali menyampaikan bahwa, apa yang dilakukan KPK beberapa hari kemarin menangkap Nurdin Dkk merupakan tindaklanjut laporan dari masyarakat.

Karena kata Ali, KPK berkewajiban untuk menerima, memverifikasi, menganalisa dan menindaklanjuti setiap laporan masyarakat.

"Tentu KPK tindaklanjuti tanpa pandang bulu, tanpa melihat latar belakang politiknya, latar belakang sosial, ini kami tegaskan," tegas Ali.

"Jadi kalau kemudian dikatakan apalagi ini bagian dari jebakan, saya kira ini adalah asumsi dan persepsi yang dicoba dibangun," sambung Ali.

KPK pun kata Ali kembali menegaskan bahwa, KPK bekerja bukan atas dasar desakan atau permintaan pihak-pihak tertentu.

"Apalagi kemudian dengan cara-cara melakukan jebakan. Kami lakukan semata-mata karena upaya penindakan hukum berdasarkan prosedur dan bukti permulaan yang cukup," pungkas Ali.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Yakin Gugatan PDIP di PTUN Tak Diterima, Otto Hasibuan: Game is Over!

Kamis, 25 April 2024 | 19:55

Rombongan PKS Tiba di Markas PKB, Koalisi Berlanjut?

Kamis, 25 April 2024 | 19:34

Prabowo Gembira Nasdem Mau Kerja Sama

Kamis, 25 April 2024 | 19:18

Ampera Indonesia Desak KPK Usut Dugaan Keterlibatan Boyamin Saiman dalam Kasus Bupati Banjarnegara

Kamis, 25 April 2024 | 19:12

Yandri Susanto: Seluruh DPW dan DPD Ingin Zulhas Lanjutkan Pimpin PAN

Kamis, 25 April 2024 | 18:58

PT MMI Pastikan Sistem Manajemen K3 Pelindo Tower Aman

Kamis, 25 April 2024 | 18:57

TKN Tak Akan Ambil Langkah Hukum Pihak-pihak yang Adu Domba Prabowo dengan Jokowi

Kamis, 25 April 2024 | 18:48

Iwan Sumule: Tuduhan Pemilu Curang Tampak Hanya Pentas Demokrasi Komika

Kamis, 25 April 2024 | 18:35

Beda Pilihan Politik Tak Putuskan Persahabatan Prabowo dan Surya Paloh

Kamis, 25 April 2024 | 18:31

Airlangga Ditunjuk Ketua Percepatan Keanggotaan Indonesia di OECD

Kamis, 25 April 2024 | 18:24

Selengkapnya