Berita

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dalam unggahan di akun Facebooknya/Repro

Dunia

Gara-gara Nanas, Perang Kata Taiwan-China Makin Memanas

SELASA, 02 MARET 2021 | 17:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perang kata-kata antara Beijing dan Taipei berlanjut di tengah ketegangan yang terjadi antara kedua negara itu. Semua berawal dari pelarangan impor nanas Taiwan oleh bea cukai China mulai 1 Maret lalu, yang merembet ke masalah politis.

China pada Senin (1/2) membantah tuduhan Taiwan yang mengatakan bahwa larangan nanas dari pulau itu bermuatan politik, dengan mengatakan bahwa itu murni masalah keamanan hayati.

China sudah mengumumkan larangan tersebut minggu lalu, mengutip 'makhluk berbahaya' yang dikatakan bisa datang dengan buahnya, dan bisa mengancam pertanian yang ada di China.

Kantor Urusan Taiwan China mengatakan keputusan itu 'sangat rasional dan perlu' dan bea cukai memiliki tanggung jawab untuk mencegah penyakit yang dibawa oleh tanaman memasuki negara itu.

"Otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP) dengan sengaja salah mengartikan dan dengan jahat menafsirkan masalah teknis, mengambil kesempatan untuk menyerang dan mendiskreditkan daratan," katanya, mengacu pada partai yang berkuasa di Taiwan.

"DPP tidak memiliki kemauan atau kemampuan untuk memecahkan masalah praktis, dan mereka hanya dapat menghindari tanggung jawab mereka sendiri dengan memfitnah daratan," tambahnya, seperti dikutip dari Taiwan News, Selasa (2/3).

Sementara Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri, mengatakan tidak ada yang salah dengan nanasnya dan bahwa Beijing menggunakan buah itu sebagai cara lain untuk menekan pulau itu.

Politisi telah berdemonstrasi di belakang petani nanas, memposting foto diri mereka di ladang dengan petani dan menyelipkan buah di halaman media sosial mereka, mendorong konsumen domestik untuk ikut sama-sama mengkonsumsi nanas.

Pemerintah juga telah meminta perusahaan Taiwan untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar, dan mencari pasar ekspor alternatif.

Presiden Tsai Ing-wen pada hari Minggu (28/2) bahkan sengaja mengunjungi perkebunan nanas di Taiwan selatan, tempat sebagian besar buah ditanam dan di mana DPP secara tradisional menikmati dukungan yang kuat.

Selain terkenal secara internasional karena mengekspor semikonduktor, Taiwan yang merupakan pulau sub-tropis ini juga memiliki industri buah yang berkembang pesat ketika masih menjadi koloni Jepang, dan tahun lalu lebih dari 90 persen nanas diekspor ke China.

China sendiri selama ini telah meningkatkan tekanan yang dimaksudkan untuk membuat Taiwan menerima kedaulatan mereka, termasuk jet tempur dan pembom yang terbang secara teratur di dekat Taiwan atau ke zona identifikasi pertahanan udaranya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya