Berita

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu/Net

Dunia

Turki Dan Afghanistan Rayakan 100 Tahun Hubungan Diplomatik

SELASA, 02 MARET 2021 | 07:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Turki dan Afghanistan merayakan hubungan diplomatik ke-100 tahun pada Senin (1/3) waktu setempat. Kedua negara melakukan resepsi peringatan hari bersejarah lewat acara yang digelar secara virtual.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa hubungan antara kedua negara terbentuk dari sejarah dan budaya bersama.

Ia menggarisbawahi bahwa kedua negara telah berdiri berdampingan di masa-masa paling sulit. Ankara mendukung Afghanistan untuk berdiri sendiri selama periode awal Republik setelah pendirian Turki sendiri pada tahun 1923.

Banyak guru, dokter, dan petugas Turki, yang ikut membantu membangun institusi modern di Afghanistan antara 1920-1960. Secara khusus, Mevlut menyebut dokter Turki Kamil Urga, telah melayani Afghanistan selama 17 tahun.

"Lewat beliaulah, akhirnya berdiri dasar-dasar Fakultas Kedokteran Kabul," ujarnya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Senin (1/3).

Kedua negara bekerja sama secara erat di platform internasional dan dalam mekanisme multilateral. Keduanya  juga bertindak bersama dalam perang melawan terorisme. Selama itu pula Turki terus memberikan dukungan untuk pembangunan dan keamanan Afghanistan.

"Bantuan pembangunan kami ke Afghanistan adalah salah satu program bantuan terbesar yang dilakukan di negara kami. Kami merealisasikan 1.300 proyek termasuk pendidikan, kesehatan dan infrastruktur," ujar Mevlut.

Ankara telah berkontribusi untuk masa depan Afghanistan dengan membuka lebih dari 100 sekolah dan memberikan beasiswa kepada 4.000 siswa di negara itu.

Hubungan diplomatik antara Turki dan Afghanistan terjalin dengan penandatanganan Perjanjian Aliansi Turki-Afghanistan pada 1 Maret 1921.

Kedutaan Besar Turki di Kabul merupakan perwakilan diplomatik pertama yang diresmikan di Afghanistan setelah memperoleh kemerdekaan pada tahun 1919.

Selain itu, Afghanistan menjadi negara kedua yang mengakui pemerintah di bawah parlemen muda Turki yang didirikan pada 1920 selama perang kemerdekaan Turki.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya