Berita

Polisi Myanmar berjaga dalam aksi protes massal menolak kudeta militer/AP

Dunia

Satu Suara, Dunia Mengecam Kekerasan Militer Myanmar

SENIN, 01 MARET 2021 | 11:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Para pemimpin dunia mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Myanmar terhadap demonstran anti-kudeta.

Menurut kantor hak asasi manusia PBB, setidaknya ada 18 demonstran yang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam aksi protes besar-besaran di seluruh Myanmar.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memimpin suara kecaman dunia internasional terhadap junta militer Myanmar pada Minggu (28/2).


"Penggunaan kekuatan mematikan terhadap pengunjuk rasa damai dan penangkapan sewenang-wenang tidak dapat diterima," tegas jurubicara PBB, Stephane Dujarric, seperti dikutip Al Jazeera.

“Sekretaris Jenderal mendesak komunitas internasional untuk berkumpul dan mengirimkan sinyal yang jelas kepada militer bahwa mereka harus menghormati keinginan rakyat Myanmar seperti yang diungkapkan melalui pemilihan dan menghentikan penindasan," tambahnya.

Di sisi lain, kepala diplomatik Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan dalam menanggapi perkembangan di Myanmar segera.

"Otoritas militer harus segera menghentikan penggunaan kekuatan terhadap warga sipil dan mengizinkan penduduk untuk mengekspresikan hak mereka atas kebebasan berekspresi dan berkumpul," kata Borrell.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken telah mengutuk apa yang dia gambarkan sebagai kekerasan mengerikan pasukan keamanan Burma terhadap warga sipil.

AS juga mengumumkan sanksi baru terhadap dua jenderal Myanmar yang terlibat dalam kudeta militer pada 1 Februari.

"Kami berdiri teguh dengan orang-orang yang berani di Burma dan mendorong semua negara untuk berbicara dengan satu suara untuk mendukung keinginan mereka," tulis Blinken di Twitter pada Minggu sore.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya