Berita

Aksi demonstrasi menolak pemerintahan junta militer di Yangon, Myanmar/The New York Times

Dunia

Korban Protes Myanmar Terus Berjatuhan, AS Minta Pertanggungjawaban

SENIN, 01 MARET 2021 | 08:41 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) tengah mempersiapkan tindakan tambahan sebagai tanggapan atas kekerasan dan kudeta militer di Myanmar.

Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan mengatakan Washington dan para mitranya akan meminta pertanggungjawaban mereka yang melakukan kekerasan di Myanmar.

"Kami akan terus berkoordinasi erat dengan sekutu dan mitra di kawasan Indo-Pasifik, serta seluruh dunia untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan," kata Sullivan pada Minggu (28/2), seperti dikutip Reuters.


Sejak militer merebut kekuasaan dari pemerintah sipil pada 1 Februari, Washington telah memberlakukan serangkaian sanksi pada junta. Namun Sullivan mengungkap akan ada banyak kebijakan lainnya yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

"Kami sedang mempersiapkan tindakan tambahan untuk membebankan biaya lebih lanjut kepada mereka yang bertanggung jawab atas pecahnya kekerasan terbaru dan kudeta baru-baru ini," jelas dia.

Menurut kantor hak asasi manusia PBB, sedikitnya sudah ada 18 orang yang tewas dan lebih dari 30 lainnya luka-luka dalam aksi protes di Myanmar, di mana polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan massa.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengutuk apa yang ia gambarkan sebagai "kekerasan menjijikan" oleh pasukan keamanan Myanmar terhadap para pengunjuk rasa.

"Kami berdiri teguh bersama orang-orang pemberani di Burma dan mendorong semua negara untuk berbicara dengan satu suara untuk mendukung keinginan mereka," kata Blinken di Twitter pada Minggu.

Ia menegaskan bahwa AS akan terus mempromosikan akuntabilitas bagi mereka yang bertanggung jawab.

Sejak 1 Februari, massa pengunjuk rasa melakukan aksi protes untuk menolak pemerintahan junta militer di seluruh penjuru negeri. Tidak jarang demonstrasi yang berawal damai itu diwarnai kekerasan dan bentrokan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya