Berita

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

Kata Aktivis, Korupsi Kader PDIP Karena Megawati Kelamaan Jabat Ketum, Kaderisasi Jadi Mandek

MINGGU, 28 FEBRUARI 2021 | 16:44 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Maraknya kader PDIP tersandung kasus korupsi tak lepas dari jabatan ketua umum yang diduduki terlalu lama oleh satu orang.

Hal itu disampaikan oleh Presidium Gerakan Pro Demokrasi Indonesia, Andrianto menanggapi kembalinya kader PDIP ditangkap KPK, yaitu Nurdin Abdullah yang menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan.

Menurut Andrianto, ada dua hal yang beririsan terkait kasus korupsi di tubuh para kader PDIP. Yaitu, PDIP merupakan partai politik yang ngotot terhadap revisi UU KPK, di mana revisi UU dianggap memperlemah kerja KPK.


Yang kedua adalah, status PDIP sebagai partai politik penguasa membuat banyak kepala daerah bergabung ke partai tersebut.

"Pola rekrutmen yang asal-asalan paling kentara. Apalagi, Ketum PDIP (Megawati Soekarnoputri) yang terlama sehingga tidak ada kaderisasi yang mumpuni. Cenderung feodalistik dan sentralistik," ujar Andrianto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (28/2).

Sehingga, Andrianto berharap ke depan harus ada aturan di UU yang mengatur agar ketua umum partai politik cukup dua kali menjabat.

"Sehingga parpol bisa jadi sumber kaderisasi yang baik," pungkas Andrianto.

Dalam enam bulan terakhir ini, KPK telah menangkap empat kader PDIP. Yaitu, Juliari Peter Batubara (JPB) saat menjabat sebagai Menteri Sosial dalam kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) sembako.

Selanjutnya, Andreau Misanta Pribadi yang merupakan Stafsus Edy Prabowo saat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan dalam kasus suap izin ekspor benih bening lobster. Lalu, Wenny Bukamo yang menjabat sebagai Bupati Banggai laut dalam perkara dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Banggai Laut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya