Berita

Polisi menjaga sekeliling penjara Croix-des-Bouquets di Croix-des-Bouquets, pinggiran ibukota Haiti/Net

Dunia

Lebih Dari 400 Narapidana Haiti Kabur Dari Tahanan Setelah Bunuh 25 Orang Termasuk Direktur Penjara

SABTU, 27 FEBRUARI 2021 | 19:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Lebih dari 400 tahanan melarikan diri dari penjara dengan keamanan tinggi di Haiti. Ini adalah buntut dari aksi kekerasan yang terjadi di penjara itu dan menewaskan 25 orang, termasuk direktur penjara.

Kerusuhan terjadi di penjara Croix-des-Bouquets pada Kamis (25/2). Aparat meyakini bahwa itu adalah kerusuhan yang telah direncanakan.

Sekretaris Komunikasi Frantz Exantus mengatakan, Inspektur Divisi Paul Hector Joseph ikut tewas dalam kejadian berdarah pada Kamis itu.


“Dua puluh lima orang tewas termasuk enam tahanan dan Inspektur Divisi Paul Hector Joseph yang bertanggung jawab atas penjara itu,” ujarnya, tentang pelarian massal dari penjara di pinggiran ibukota Port-au-Prince tersebut, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (27/2).

“Di antara mereka yang terbunuh adalah beberapa warga negara biasa yang dibunuh oleh para tahanan selama mereka melarikan diri,” kata Exantus dalam konferensi pers, seraya menambahkan 1.125 dari 1.542 tahanan di penjara Croix-des-Bouquets berada di sel mereka pada Jumat pagi.

Salah satu narapidana yang tewas adalah pemimpin geng Arnel Joseph, yang ditembak mati pada hari Jumat di pemeriksaan polisi yang berjarak 120 kilometer (75 mil) dari utara penjara.

“Arnel Joseph tewas saat menyerang patroli polisi yang menghentikan sepeda motor yang dimilikinya. Polisi merespons dan Arnel Joseph tewas,” kata Exantus.

Joseph, yang diduga kepala salah satu jaringan kriminal utama Haiti, ditangkap pada 2019 dan berusaha melarikan diri dari penjara Juli lalu setelah mengiklankan rencananya di video media sosial beberapa hari sebelum upaya itu.

Saat menjalani hukuman karena pembunuhan, Joseph telah melarikan diri dua kali dari penjara lain, di Port-au-Prince, pada 2010 dan 2017.

Diresmikan pada 2012, penjara Croix-des-Bouquets dengan keamanan tinggi dibangun dengan dana dari Kanada dan memiliki kapasitas maksimum 872 narapidana, meskipun hampir dua kali lipat jumlah itu dipenjara di sana sebelum pelarian.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya