Berita

Pakar hukum tata negara Ni’matul Huda/Net

Politik

Pakar HTN: MK Harus Berpedoman Pada UU Pilkada Dalam Proses Gugatan PHP Samosir

SABTU, 27 FEBRUARI 2021 | 12:06 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Permohonan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) pada Pilkada Samosir yang diajukan oleh Rapidin Simbolon-Juang Sinaga masih terus berlanjut meski didaftarkan melebihi tenggat waktu.

Paslon petahana yang lebih dikenal dengan jargon Rapberjuang itu menggugat kemenangan paslon Vandiko Gultom-Martua Sitanggang ke Mahkamah Konstitusi. Gugatan mereka diterima MK pada tanggal 21 Desember 2020.

Padahal dalam pasal 157 UU 10/2016 tentang Pilkada, diatur tentang jangka waktu permohonan paling lama 3 hari setelah penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPUD Samosir mengumumkan hasil perolehan suara pilkada pada tanggal 16 Desember 2020.


Pakar hukum tata negara Ni’matul Huda menilai proses sengketa Pilkada Samosir saat ini dapat menciptakan ketidakpastian waktu dan rawan terjadinya ketidakadilan.

"Batasan Pasal 157 sudah tegas, berarti pasal itu untuk menjamin kepastian waktu. Sehingga kalau terjadi penyimpangan tentu akan menimbulkan ketidakpastian waktu dan itu rawan terjadinya ketidakadilan," ujar Ni'matul kepada wartawan, Sabtu (27/2)

Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) ini menekankan, agar MK tetap berpedoman pada UU Pilkada dalam memutus perkara sengketa

"MK agar memutus perkara ini dengan peraturan yang sudah ada," tegasnya.

Sebelumnya, KPU Kabupaten Samosir juga telah meminta kepada MK untuk menolak gugatan. Alasannya pun sama, yakni soal batas waktu yang sudah di luar ketentuan.

"Permohonan telah melampaui tenggang waktu. Permohonan ini diajukan terhadap Keputusan Termohon tertanggal 16 Desember 2020 pukul 22.24 WIB sehingga permohonan ini telah melampaui tenggat waktu yang ditentukan," kata kuasa hukum KPU, Hadiningtyas, kepada wartawan, Rabu (24/2).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya