Berita

Tangkapan layar Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Jaya Suprana Show bertajuk "Pengamat Peternakan dan Perkebunan" pada Jumat (26/2)/RMOL

Politik

Di Jaya Suprana Show, Gatot Nurmantyo Minta Pemerintah Lebih Perhatian Pada Nasib Peternak

JUMAT, 26 FEBRUARI 2021 | 15:52 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Mahalnya biaya produksi masih menjadi pekerjaan rumah (PR) apabila pemerintah tidak memberikan perhatian terhadap para peternak, termasuk peternak ayam.

Sebab, biaya produksi yang mahal akan sangat menentukan harga jual dan penghasilan para peternak itu sendiri.

Demikian disampaikan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Jaya Suprana Show bertajuk "Pengamat Peternakan dan Perkebunan" pada Jumat (26/2).

"Sesuatu yang menggelitik yaitu cost produksi itu sangat tinggi, 25 persen selisihnya kan. Dan ini bukan hanya ayam, hampir di semua industri itu cost produksi tinggi," kata presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu.

Atas dasar tersebut, Gatot berharap kepada pemerintah dan lembaga terkait untuk turut memikirkan hal ini guna mengurangi beban para peternak dan masyarakat bisa membeli hasil produksi dengan harga terjangkau. 

"Tolonglah mulai sekarang ini pemerintah, komunitas-komunitas pertanian dengan keahlian yang ada coba gimana harus bisa merekayasa atau menghasilkan anak-anak ayam petelur atau pedaging yang berkualitas," tuturnya.

"Kemudian mendidik di tiap-tiap daerah itu, tapi dengan harga yang menguntungkan bagi petani juga masyarakat. Pakan ayam juga sama. Sehingga nanti ada penyeragaman," sambung Gatot yang juga sebagai pelaku ternak ayam petelur.

Menurut Gatot, jika pemerintah mampu memberdayakan daerah-daerah untuk bisa menghasilkan, misalnya DOC (Day-old-chicken) atau anak ayam yang berumur di bawah 10 hari yang digunakan sebagai bibit untuk ternak ayam.

Juga pakan ayam sendiri, pasti harganya terjangkau maka diyakini akan menghasilkan ayam dan telur yang berkualitas dengan harga yang murah.

"Petani kebeli pakan, masyarakat kebeli telur karena ini kan protein termurah. Jadi akhirnya ke masyarakat juga ini," demikian Gatot Nurmantyo. 

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya