Berita

Diplomat Rusia harus menggunakan troli dorong manual untuk pulang dari Korea Utara/Kementerian Luar Negeri Rusia

Dunia

Pembatasan Ketat Di Korut, Diplomat Rusia Gunakan Troli Dorong Manual Untuk Pulang

JUMAT, 26 FEBRUARI 2021 | 10:39 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Di tengah pembatasan ketat yang diberlakukan pemerintah Korea Utara, sekelompok diplomat Rusia dan keluarga mereka berusaha untuk pulang dengan susah payah.

Kementerian Luar Negeri Rusia dalam unggahan di media sosialnya memperlihatkan foto sekelompok diplomat mereka yang menaiki troli rel yang didorong dengan tangan untuk meninggalkan Korea Utara pada pekan ini.

"Karena perbatasan telah ditutup selama lebih dari satu tahun dan lalu lintas penumpang telah dihentikan, butuh perjalanan panjang dan sulit untuk pulang," ujar kementerian, seperti dikutip Reuters.


Kementerian mengatakan, mereka yang pulang terdiri dari delapan orang, termasuk seorang anak berusia tiga tahun. Mereka harus melakukan perjalanan selama 32 jam dengan kereta dan dua jam dengan bus dari Pyongyang hanya untuk mencapai perbatasan Rusia pada Kamis (25/2).

Setelah itu mereka juga harus melintasi perbatasan dengan berjalan kaki, sebelum akhirnya menaiki troli di rel kereta.

Untuk menggerakan troli, Sekretaris ketiga Kedutaan Vladislav Sorokin bertindak sebagai "mesin", mendorong troli sejauh lebih dari 1 km, termasuk melintasi jembatan kereta api di atas Sungai Tumen yang membelah kedua negara.

Pejabat kementerian menyambut mereka setelah tiba di stasiun perbatasan di sisi Rusia, di mana mereka kemudian melakukan perjalanan dengan bus ke bandara Vladivostok.

Korea Utara sendiri belum melaporkan kasus virus corona yang dikonfirmasi, tetapi telah memberlakukan penutupan perbatasan yang ketat, melarang sebagian besar perjalanan internasional, dan sangat membatasi pergerakan di dalam negeri.

Selama tahun lalu, jumlah diplomat asing di Korea Utara telah menyusut. Banyak kedutaan besar Barat juga tutup dan muncul larangan rotasi staf. Mereka yang pergi sering kali harus bernegosiasi selama berminggu-minggu untuk mengatur tindakan khusus agar mereka bisa pergi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya