Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Mantan Perwira Angkatan Laut AS Yang Idap Stress Tewas Setelah Polisi Mencekiknya Dengan Teknik Chokehold

KAMIS, 25 FEBRUARI 2021 | 12:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sungguh mengenaskan nasib yang dialami mantan perwira Angkatan Laut AS, Angelo Quinto yang baru berusia 30 ini. Dia harus tewas di tangan aparat kepolisian yang ceroboh dalam menangani depresi yang diidapnya. Sang adik yang memang sengaja menelepon polisi untuk membantu ibunya menenangkan Quinto juga sangat menyesal. Itu adalah akhir tahun yang kelabu bagi keluarga asal Filipina itu.

Quinto sejak lama mengalami krisis kesehatan mental. Hari itu, 23 Desember, Quinto mengamuk. Serangan kecemasannya kambuh. Dia begitu cemas dan paraniod. Saudara perempuannya, Isabella Collins, segera menelepon polisi untuk meminta bantuan.

Ketika polisi tiba di rumah mereka di Antiokhia, California utara, Quinto yang masih mengamuk sudah berada  dalam dekapan ibunya, Cassandra Quinto-Collins, yang berusaha keras memeluk dan menenangkannya. Anggota polisi itu, tiba-tiba mencengkeram tangan Quinto dan menariknya dari pelukan sang ibu, membuat Quinto sontak terkejut dan menjerit 'jangan bunuh saya'.

Polisi menahan Quinto di lantai dengan menindih leher Quinto dengan lututnya. Petugas polisi yang lain menahan kaki Quinto.

Sang ibu yang terkejut segera merekam peristiwa itu sambil meminta petugas jangan melakukan sesuatu yang membahayakan anaknya, tapi mulut Quinto telah mengeluarkan darah. Selama lima menit Quinto tercekik sampai kemudian gerakannya mulai melemah, sepertiyang dlaporkan NBC, Rabu (24/2).

Cassandra Quinto-Collins panik melihat darah di wajah anaknya dan polisi memompa dadanya.

“Apa yang terjadi?" katanya.

Berikutnya tim medis datang menggotong tubuh Quinto dan segera dilarikan ke rumah sakit. Namun Quinto tidak tertolong.

"Saya percaya polisi, karena saya pikir mereka tahu apa yang mereka lakukan," ujar adik Quinto yang masih sangat berduka dan menyesal telah memanggil polisi.

"Dia (Quinto) sebenarnya pasif dan tidak berbahaya dan bukan ancaman. Sehingga polisi tidak perlu melakukan kekerasan itu," kataya.

Pengacara keluarga telah mengajukan tuntutan pada polisi karena telah melakukan tindakan berlebihan. Ini seperti dugaan penggunaan chokehold yang salah, yang juga terjadi pada kasus kematian George Floyd di Minneapolis Mei tahun lalu.

Pengacara juga mencatat, petugas gagal mengikuti protokol, di antaranya tidak mengaktifkan kamera tubuh dan menghadapi siatusi dengan benar.

Keluarga Quinto telah mengajukan tuntutan kepada Departemen Kepolisian Antiokhia. Departemen memiliki waktu 45 hari untuk menanggapi, dan setelah waktu itu, Burris mengonfirmasi bahwa keluarga akan mengajukan gugatan federal terhadap departemen.

Quinto, lahir di Filipina, pindah ke AS ketika dia masih kecil. Dia kuliah di Berkeley City College dan bergabung dengan Angkatan Laut AS. Dia kemudian diberhentikan dengan hormat karena alasan medis.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Paspampres Buka Suara soal Marhan Harahap Meninggal saat akan Salat Jumat

Rabu, 20 Maret 2024 | 10:50

UPDATE

Penjualan Melorot, Laba Bersih AMMN Nyungsep 79,9 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:55

Korban Tewas Akibat Serangan Moskow Meningkat Hingga 143 Orang

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:39

Genjot Jumlah Wisman, Kemenparekraf Dorong Pengembangan Desa-desa Wisata

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:19

Pengamat: Prabowo Tidak Perlu Didesak Mundur

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:11

Rusia Ragu ISIS Pelaku Serangan Moskow, Kembali Sudutkan Ukraina

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:05

Golkar Terancam Jadi Partai Keluarga Bila Dipimpin Jokowi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:00

Astronom Kerajaan Inggris Sarankan Pengiriman Robot ke Ruang Angkasa

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:57

Rapat Paripurna ke-14, 272 Anggota DPR Bolos

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:38

Genjot Wisman Jepang, Kemenparekraf Gandeng Garuda Indonesia

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:35

Kepala Intelijen Rusia Lakukan Kunjungan ke Korea Utara

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:29

Selengkapnya