Berita

Pengamat politik dari Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah/Net

Politik

Penurunan Elektabilitas PDIP Dan Gerindra Bukan Hanya Karena Kasus Korupsi, Tapi Juga Soal Kondisi Pemerintah

SELASA, 23 FEBRUARI 2021 | 15:14 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Merosotnya elektabilitas PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, berdasarkan survei Balitbang Kompas, tak semata karena dipengaruhi penangkapan kader kedua partai akibat tersandung korupsi.

Meskipun, harus diakui, hal tersebut menjadi faktor utama penurunan elektabilitas PDIP dan Gerindra.

“Memperhatikan periode survei Kompas bisa saja penurunan elektabilitas PDIP dipengaruhi kader terjerat korupsi, pun Gerindra. Terlebih, korupsi kader PDIP terkait bansos penanganan pandemi tentu popularitas dan dampaknya jauh lebih kuat dibanding korupsi hal lain,” ucap pengamat politik dari Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (23/2).

Dedi menambahkan, persepsi publik pada PDIP dan Gerindra tidak hanya bersumber dari isu korupsi. Namun, ada hal yang cukup mempengaruhi elektabilitas keduanya. Terutama karena kondisi pemerintah saat ini.

“Lebih jauh lagi soal kondisi pemerintah yang saat ini dipimpin PDIP, artinya iklim kepemimpinan Jokowi juga berdampak. Sangat mungkin terkorelasi pada turunnya kepercayaan pada Presiden, umumnya pada pemerintah,” papar Dedi.

Menurutnya, PDIP perlu melakukan evaluasi internal partai agar tidak ada lagi kasus korupsi yang bisa menurunkan elektabilitas.

“Jadi PDIP perlu mengevaluasi banyak hal. Mulai dari performa Presiden, Ketua DPR, juga kader korupsi di lingkarannya,” tandas Dedi.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Undip Pastikan Telusuri Dugaan Pelecehan Seksual Meski Belum Terima Laporan Korban

Jumat, 19 April 2024 | 14:03

FBI Tuding Hacker Tiongkok Siapkan Serangan Dahsyat untuk Hancurkan Amerika

Jumat, 19 April 2024 | 13:51

Masuk Bursa Cagub Jabar dari PDIP, Ono Surono: Kalau Ada Instruksi, Maju

Jumat, 19 April 2024 | 13:44

Kebakaran Ruko di Mampang Diduga Akibat Ledakan Kompresor

Jumat, 19 April 2024 | 13:27

Din Syamsuddin Ajak Massa Aksi Dukung MK Tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Jumat, 19 April 2024 | 13:24

Saint Kitts dan Nevis Konsisten Dukung Otonomi Sahara Maroko

Jumat, 19 April 2024 | 13:15

Hingga Jumat Siang Tak Kunjung Hadir di KPK, Gus Muhdlor Mangkir?

Jumat, 19 April 2024 | 13:10

Beda dengan Erick Thohir, Airlangga Minta BUMN Tidak Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel

Jumat, 19 April 2024 | 13:00

Lion Air Group: Dua Penyelundup Narkoba Karyawan Pihak Ketiga

Jumat, 19 April 2024 | 12:55

Dukung Optimalisasi Pengawasan Pemilu, PAN-RB Tambah Formasi ASN Bawaslu

Jumat, 19 April 2024 | 12:50

Selengkapnya