Berita

Aksi protes warga sipil menolak kudeta militer Myanmar/Reuters

Dunia

Uni Eropa Godok Sanksi Untuk Junta Militer Myanmar

SENIN, 22 FEBRUARI 2021 | 19:21 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Uni Eropa bersiap untuk menyusun strategi untuk menangani kudeta militer di Myanmar, termasuk dengan menargetkan sejumlah pejabat yang dianggap bertanggung jawab.

Dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis pada Senin (22/2), para menteri luar negeri Uni Eropa menyerukan de-eskalasi dengan penghentian keadaan darurat, pemulihan kembali pemerintahan sipil yang sah, dan pembukaan parlemen yang baru dipilih.

"Menanggapi kudeta militer, Uni Eropa siap untuk mengadopsi langkah-langkah pembatasan yang menargetkan mereka yang secara langsung bertanggung jawab. Semua alat lain yang tersedia bagi Uni Eropa dan negara-negara anggotanya akan terus ditinjau," kata para menteri, seperti dikutip AP.


Pernyataan tersebut muncul ketika para menteri luar negeri Uni Eropa bertemu di Brussel. Pada umumnya, tindakan yang diberlakukan adalah pembekuan aset dan larangan bepergian ke Eropa.

Militer Myanmar telah merebut kekuasaan dengan mencegah persidangan pertama parlemen pada 1 Februari. Militrer juga menahan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi beserta para pejabat partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Tindakan itu disebut militer sebagai tanggapan atas kecurangan pemilu yang dimenangkan oleh NLD pada November 2020.

Data dari Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik menunjukkan ada sekitar 640 orang yang ditangkap, didakwa, dan dijatuhi hukuman sejak kudeta. Sebanyak 593 di antaranya masih dalam tahanan, termasuk Aung San Kyuu Kyi dan Presiden Win Myint.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya