Berita

Bendera Bulan Bintang yang ditemukan terkubur di sebuah lahan milik bekas kombatan GAM/RMOLAceh

Nusantara

Belasan Bendera Bulan Bintang Yang Ditemukan Anak Eks Kombatan GAM Dijadikan Kenang-kenangan

SENIN, 22 FEBRUARI 2021 | 15:59 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Belasan Bendera Bulan Bintang yang merupakan simbol dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ditemukan seorang warga Aceh Timur, Fakhrul Razi, secara tak sengaja.

Dia menemukan bendera yang disembunyikan itu saat sedang mengolah lahan kosong peninggalan ayahnya, Zulkifli alias Raja Ubit.

Belasan lembar bendera Bintang Bulan itu terbungkus plastik di dalam sebuah ember. Menurut keterangan ibunya, Nurbaiti, bendera-bendera tersebut adalah milik almarhum Raja Ubit yang disimpan pada 2000-an. Meski sudah lebih dari 2 dekade, bendera-bendera tersebut terlihat masih bagus.

"Waktu itu ibu kami sempat melihat almarhum ayah kami mengumpulkan bendera-bendera tersebut. Namun ibu kami tidak tahu bendera tersebut kemudian dibawa ke mana oleh ayah kami," tutur Muzakir, kakak kandung Fahrul Razi, Senin (22/2), dikutip Kantor Berita RMOLAceh.

Lahan itu, kata Muzakir, berada tak jauh dari lokasi rumah mereka yang dibakar saat konflik bersenjata antara GAM dan Pemerintah Indonesia.

Muzaki mengatakan, bendera tersebut sudah dicuci dan akan disimpan sebagai kenang-kenangan.

Ditambahkan Muzakir, ayahnya, Raja Ubit, meninggal dunia pada 2015 akibat sakit yang dideritanya sejak 2010 lalu. Saat masih konflik antara RI dengan GAM, Raja Ubit ikut bergerilya di pedalaman Aceh Timur. Raja Ubit tercatat sebagai anggota GAM Sagoe 05 Idi Kuta Wilayah Peureulak.

Raja Ubit pernah ditugaskan oleh Panglima GAM Wilayah Peureulak, Tgk Ishak Daud (Abu Chik), pada 2001 ke Batubara, Sumatera Utara untuk menjemput Abu Hasan Puteh. Mereka berencana mendirikan GAM di daerah Asahan.

Pun pernah penjara di Tanjung Gusta, Sumatera Utara, usai kontak senjata di Batubara. Pada 2006, Raja Ubit mendapatkan amnesti usai penandatangan Perjanjian Damai Helsinki antara Pemerintah Indonesia dan GAM, pada 15 Agustus 2005.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya