Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Malaysia Kebut Peluncuran 5G, Jadi Salah Satu Yang Pertama Di Asia Tenggara

JUMAT, 19 FEBRUARI 2021 | 13:30 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Malaysia akan mengebut peluncuran jaringan telekomunikasi 5G dan bersiap menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang pertama menggunakan teknologi tersebut.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dalam pengumumannya pada Jumat (19/2) mengatakan akan mengalokasikan pendanaan sebesar 15 miliar ringgit untuk peluncuran jaringan 5G selama 10 tahun ke depan.

"Sehingga pada akhir tahun ini masyarakat sudah bisa mulai menikmati teknologi 5G secara bertahap," ujarnya, seperti dikutip Nikkei Asia.

Berdasarkan cetak biru yang akan dirilis, ekonomi digital diharapkan dapat berkontribusi 22,6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), serta menghasilkan lebih dari 70 miliar ringgit dalam investasi domestik dan asing.

Muhyiddin mengatakan, pengelolaan spektrum 5G juga akan dibagi secara adil untuk semua perusahaan telekomunikasi.

Pernyataan Muhyiddin tersebut seakan menjawab kontroversi pada tahun lalu yang mengabarkan bahwa pemerintah secara diam-diam memberikan bagian kepada lima perusahaan telekomunikasi.

Spektrum 700 megahertz yang kompatibel dengan 5G dibagi antara Celcom Axiata, Digi.Com dan Maxis, bersama dengan Telekom Malaysia dan Altel Communications yang tidak terdaftar.

Altel sendiri adalah perusahaan baru dengan pengalaman terbatas. Kendati begitu perusahaan itu dimiliki oleh taipan terkemuka Syed Mokhtar Al Bukhary yang memiliki hubungan erat dengan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Menteri Komunikasi dan Multimedia Saifuddin Abdullah menandatangani kesepakatan alokasi tersebut. Tetapi alokasi itu dibatalkan hanya dua pekan setelahnya karena munculnya kontroversi publik. Lantaran alokasi spektrum 5G nasional seharusnya diberikan hanya setelah tender publik.

Sementara itu, Malaysia juga telah menyatakan keterbukaannya untuk partisipasi perusahaan teknologi 5G raksasa asal China, Huawei Technologies yang terbukti diperdebatkan oleh negara lain.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya