Berita

Model asal Myanmar menceritakan situasi pasca kudeta militer/Repro

Dunia

Model Myanmar Beberkan Situasi Pasca Kudeta: Tolong Selamatkan Kami

JUMAT, 19 FEBRUARI 2021 | 11:50 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Seorang model sekaligus aktris asal Myanmar, Hanna Yuri aktif memberikan informasi seputar situasi pasca kudeta militer melalui akun media sosialnya.

Setiap harinya sejak perebutan kekuasaan oleh militer pada 1 Februari, ia selalu memberikan informasi terkini situasi di Myanmar melalui Twitter @hannayuri_twt yang memiliki 68 ribu pengikut.

Selain di Twitter, ia juga sempat mengunggah video di YouTube pada pekan lalu untuk meminta dukungan dunia atas upaya warga sipil memprotes kudeta.


Yuri menyebut sejak kudeta oleh militer, kanal televisi, beberapa layanan telepon dan internet dicabut secara nasional.

"Tolong peduli dengan apa yang terjadi di Myanmar sekarang dan dukung kami," ujarnya dalam video tersebut.

Menurut Yuri, militer Myanmar menggunakan senjata untuk menghentikan warga melakukan aksi protes. Mereka kembali mengulangi sejarah kelam junta militer dengan mengklaim terjadi kecurangan pada pemilu yang dimenangkan oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada November tahun lalu.

"Kanal televisi nasional berbohong," kata Yuri.

"Mereka berbohong bahwa Myanmar dalam keadaan damai sekarang, dan semua kembali ke normal. Mereka bahkan menggunakan klip video dari 2019 untuk berita televisi kemarin. Kalian dapat melihat buktinya bahwa tidak ada yang memakai masker," jelas dia.

Realitanya, Yuri menambahkan foto-foto aksi protes massa di seluruh negeri, mulai dari Yangon, Myawaddy, Bago, Dawei, Naypyitaw, Pathein, Myingyan, Myeik, Hpakan, hingga Mandalay.

Ia juga menambahkan foto-foto warga yang menjadi korban kekerasan aparat, termasuk terjadi pada anak kecil. Tampak juga peluru di tangan seseorang.

"Di Myanmar, tentara dan polisi memaksa masuk ke rumah-rumah warga pada malam hari," ungkapnya.

Menurut Yuri, penggerebekan dilakukan untuk menangkap pejabat pemerintahan, profesor, konsultan, dokter, petugas medis, mahasiswa, dan aktivis yang aktif dalam protes. Karena hal tersebut warga Myanmar tidak dapat tidur pada malam hari.

Alih-alih tidur, warga Myanmar berkumpul di jalan-jalan pada malam hari untuk melindungi satu sama lain.

"Yang kami miliki adalah satu sama lain! Tidak ada polisi dan tentara yang melindungi warga Myanmar," lanjutnya.

Lebih lanjut, Yuri meminta agar situasi di Myanmar yang menurutnya tidak adil, tidak berkeprimanusiaan, dan brutal diketahui oleh dunia.

"Kami tidak ingin kediktatoran! Kami berjuang untuk demokrasi! Yang dapat kami lakukan sekarang adalah meminta tolong dari media sosial," kata Yuri.

"Saya sangat berharap kalian mendengar suara kami dengan lebih peduli pada situasi yang terjadi di Myanmar sekarang. Tolong jangan membutakan diri pada opresi, kekerasan terhadap kemanusiaan yang dialami rakyat Myanmar sekarang," tuturnya.

"Saya berharap dunia menyelamatkan kami," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya