Berita

Vaksin Covid-19/Net

Dunia

ONE Campaign: Negara-negara Kaya Punya Vaksin Melebihi Kebutuhan Populasi

JUMAT, 19 FEBRUARI 2021 | 10:20 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah laporan yang dirilis oleh kelompok advokasi anti-kemiskinan, ONE Campaign, menunjukkan bahwa negara-negara kaya telah mengamankan vaksin Covid-19 lebih dari yang mereka butuhkan untuk menyuntik seluruh populasi.

Laporan yang dirilis pada Jumat (19/2) itu menganalisis kontrak yang disepakati oleh negara-negara kaya dengan lima produsen vaksin Covid-19, yaitu Pfizer-BioNTech, Moderna, Oxford-AstraZeneca, Johnson&Johnson, dan Novavax.

Hingga saat ini, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Inggris, Australia, Kanada, dan Jepang telah mendapatkan lebih dari 3 miliar dosis vaksin. Sementara untuk memberikan dua suntikan vaksin kepada seluruh populasi, mereka hanya membutuhkan 2,06 miliar dosis. Artinya ada lebih dari 1 miliar vaksin Covid-19 yang mereka miliki.


"Kelebian besar ini adalah wujud dari nasionalisme vaksin," ujar Direktur Senior ONE Campaign, Jenny Ottenhoff, seperti dikutip Reuters.

"Negara-negara kaya dapat dipahami melakukan taruhan perlindungan pada vaksin di awal pandemi, tetapi taruhan mereka membuahkan hasil. Perlu koreksi besar-besaran jika kita ingin melindungi miliaran orang di seluruh dunia," jelasnya.

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh ONE Campaign, kelebihan dosis yang dimiliki oleh negara-negara kaya pada dasarnya akan sangat membantu melindungi orang-orang rentan di negara-negara miskin melalui skema COVAX.

Dengan begitu, risiko kematian akibat Covid-19 juga akan berkurang, dan membatasi kemungkinan varian virus baru muncul, sehingga pandemi dapat diakhiri.

Sehari sebelumnya, Kamis (18/2), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mendesak negara-negara kaya untuk tidak membagi-bagikan vaksin secara sepihak, tetapi menyumbangkannya ke skema COVAX agar keadilan akses vaksin lebih merata.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya