Berita

Presiden Joko Widodo di tengah sawah/Net

Politik

Ujang Komarudin: Mengerikan, Gembar-gembor Swasembada Pangan Tapi Jauh Tertinggal Dari Ethiopia

KAMIS, 18 FEBRUARI 2021 | 09:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

  Food sustainability index atau indeks ketahanan pangan Indonesia yang lebih rendah ketimbang negara Ethiopia dalam lima tahun terakhir adalah fakta yang mengerikan.

Seharusnya, hal ini menjadi perhatian serius pemerintah untuk memperbaiki swasembada pangan sebagaimana digembar-gemborkan.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (18/2).


"Ini mengerikan. Dan menjadi warning bagi pemerintah," tegasnya.

"Jika melihat data-data dan angka-angka tersebut, negara kita jauh dari swasembada pangan yang selama ini didengung-dengungkan?" imbuhnya menegaskan.

Menurut Ujang, apabila sektor ketahanan pangan tidak segera diperbaiki, maka dikhawatirkan Indonesia sebagai negara agraris akan menempati urutan akhir dan mengerikan.

"Kita khawatir Indonesia akan menjad negara yang menjadi juara buncit di dunia. Negara yang mengklaim diri sebagai negara agraris, kita masih tertinggal dengan Ethiopia dan Zimbabwe soal pangan?" pungkasnya.

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria menyatakan bahwa sejumlah indikator pangan dunia menunjukkan Indonesia tertinggal daripada negara lainnya dalam lima tahun terakhir.

Indonesia yang notabene adalah negara agraris justru menempati peringkat rendah dari Ethiopia dalam hal indeks keberlanjutan pangan.

"Dulu kita tahu Ethiopia itu adalah negara yang identik dengan kelaparan. Ternyata punya ranking lebih bagus untuk food sustainability index dibanding kita. Zimbabwe dan Ethiopia jauh di atas Indonesia," kata Arif Satria dalam diskusi bertajuk 'Daya Tahan Sektor Pertanian: Realita Atau Fatamorgana?' Rabu (17/2) kemarin.

Food Sustainability Index menempatkan Indonesia sebagai negara ke-60. Peringkat Indonesia ini masih kalah jauh dengan Zimbabwe peringkat 31 dan Ethiopia peringkat 27.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya