Berita

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menlu Brunei Darussalam, Dato Erywan Pehin Yusof di Bandar Seri Begawan pada 17 Februari 2021/Kemlu

Dunia

Bersama Ketua ASEAN, Retno Marsudi Bahas Pentingnya Prinsip Penanganan Situasi Di Myanmar

RABU, 17 FEBRUARI 2021 | 15:56 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan kunjungan ke Brunei Darussalam untuk membahas perkembangan situasi di Myanmar dan peran ASEAN untuk menangani hal tersebut.

Brunei Darussalam merupakan pemegang keketuaan ASEAN untuk saat ini.

Retno sendiri melakukan pertemuan dengan Menlu Brunei Darussalam, Dato Erywan Pehin Yusof, dan melakukan kunjungan kehormatan kepada Sultan Hassanal Bolkiah pada Rabu (17/2).


Retno mengatakan, sejak hari pertama militer Myanmar mengambil alih kekuasaan, ia melakukan komunikasi dengan para menlu ASEAN dan menlu banyak negara lainnya.

Menurut Retno, terdapat prinsip-prinsip yang harus dipahami untuk membahas peran ASEAN dalam membantu menangani situasi di Myanmar.

Beberapa prinsip tersebut adalah tetap menghormati prinsip non-interference, mengutamakan constructive engangement, mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar, dan berkontribusi untuk mencari solusi terbaik bagi rakyat Myanmar, termasuk membantu transisi demokrasi yang melibatkan semua stakeholders.

"Sebagai satu keluarga, keluarga ASEAN, menjadi kewajiban setiap negara anggota ASEAN untuk menghormati apa yang tertera di dalam ASEAN Charter," ujar Retno dalam konferensi pers virtual pada hari yang sama.

Terkait situasi di Myanmar, Retno menggarisbawahi pentingnya Artikel 1 Ayat 7 dari Piagam ASEAN untuk memperkuat demokrasi, meningkatkan pemerintahan dan peraturan yang baik, serta mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia dan kebebasan fundamental.

"Indonesia yakin bahwa mekanise ASEAN adalah mekanisme yang paling tepat untuk dapat membantu Myanmar, sekali lagi, dalam mengatasi situasi yang delicate ini," lanjut Retno.

Selain itu, Retno juga menyoroti besarnya dukungan internasional terhadap ASEAN untuk mengatasi situasi di Myanmar. Salah satunya dapat dillihat dari pernyataan pers Dewan Keamanan PBB pada 4 Februari 2021 dan Resolusi sesi khusus ke-29 Dewan HAM PBB mengenai "human rights implications on the crisis in Myanmar" pada 12 Februari 2021.

Dukungan untuk ASEAN, tambah Retno, juga mengalir dari Amerika Serikat, Inggris, Australia, India, Jepang, dan banyak negara lain.

"Sudah menjadi kewajiban Indonesia, sebagai salah satu negara anggota ASEAN untuk melakukan konsultasi dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk membahas sekali lagi apa yang dapat dilakukan oleh ASEAN," tegasnya.

Perebutan kekuasaan oleh militer di Myanmar terjadi setelah penangkapan pemimpin Aung San Suu Kyi dan sejumlah pejabat partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

Kudeta dilakukan di tengah tuduhan militer atas kecurangan pemilu yang dimenangkan oleh NLD pada November 2020.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya