Berita

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara/Net

Politik

Utang Era Jokowi Tembus Rp 6.074 Triliun, Indef: Pemerintah Bilang Baik-baik Saja Saat Jurang Di Depan Mata

RABU, 17 FEBRUARI 2021 | 14:02 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

RMOL. Total jumlah utang pemerintah di era Presiden Joko Widodo per Desember 2020 yang tembus Rp 6.074,56 triliun dinilai sudah gawat.

Pasalnya, tidak hanya rasio utang terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang mengkhawatirkan tetapi juga dari aspek kemampuan bayar.

Begitu disampaikan Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu, Rabu (17/2).


"Utang sudah sangat mengkhawatirkan. Indikatornya tidak hanya rasio utang terhadap PDB tapi juga dari kemampuan bayar," ujar Bhima Yudhistira.

Bhima menguraikan, Debt Service Ratio (DSR) tier I Indonesia bahkan terus naik melebihi 25 persen. Padahal, negara seperti Filipina cuma 9,7 persen, Thailand 8 persen dan Meksiko 12,3 persen.

Dengan melihat perbandingan DSR itu, kata Bhima, maka bisa dikatakan utang sudah menjadi beban dan kemampuan bayar berkurang.

"Ini bisa dikatakan lampu kuning sudah hampir lampu merah," tegasnya.

Namun demikian, yang menjadi permasalahan paling mendasar pemerintah adalah selalu bilang utang untuk pemulihan ekonomi, tetapi porsi belanja birokrasinya tidak pernah ditekan.

Belanja pegawai dan belanja barang masih bengkak. Belum lagi tidak ada upaya serius untuk menurunkan beban bunga utang.

"Akibatnya utang terus meningkat sementara belanja disektor produktifnya kalah dengan belanja birokrasi maka kasian pemerintahan ke depan karena harus cari penerimaan lebih besar dan terbitkan utang baru," sesalnya.

Menurut Bhima, utang yang terus bertambah namun produktivitas menurun itu sama saja dengan memberikan beban kepada generasi masa depan, gen milenial dan gen Z.

"Lalu pemerintah mau berharap terus kepada BI dengan skema burden sharing? Sampai kapan BI kuat beli SBN di pasar perdana?" cetusnya.

"Akan ada implikasi ke inflasi dan mengganggu neraca bank sentral. Ini tidak ada jalan keluarnya, pemerintah menganggap utang baik-baik saja, padahal jurang di depan mata," demikian Bhima Yudhistira.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebelumnya merilis total utang pemerintah di era Presiden Jokowi per Desember 2020 yakni sebesar Rp 6.074,56 triliun.

Dengan demikian, rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 38,68 persen. Utang tersebut berasal dari utang domestik ditambah utang luar negeri.

Secara tahunan rasio utang pemerintah tersebut meningkat dari level 29 persen terhadap PDB pada Desember 2019 yang lalu.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya