Berita

Suasana di depan Istana Buckingham, London pada akhir 2020/Net

Dunia

Politisi Inggris Minta Penguncian Covid-19 Secara Menyeluruh Diakhiri Pada April 2021

SENIN, 15 FEBRUARI 2021 | 12:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para politisi di Inggris menyerukan diakhirinya tindakan penguncian pada akhir April, bersamaan dengan telah dilakukannya vaksinasi massal terhadap sembilan kelompok prioritas. Tidak ada alasan bagi negara untuk terus melakukan penguncian.

Salah seorang anggota parleman, Steve Harvey, mengunggah sebuah surat yang ditandatangani oleh 63 anggota parlemen konservatif di akun Twitternya pada Sabtu (13/2).
 
"Setelah kesembilan kelompok prioritas telah dilindungi, tidak ada pembenaran untuk tetap mempertahankan pembatasan," kata surat itu, seperti dikutip dari CNN.


Surat tersebut menyatakan bahwa prioritas nasional saat ini adalah membuka kembali sekolah di Inggris sebelum8 Maret.

Namun, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan dia tidak berpikir seperti itu.

"Anda tidak dapat menetapkan target sewenang-wenang dan tidak didukung oleh bukti," katanya.

Inggris tengah fokus memberikan dosis pertama kepada sebanyak mungkin orang, kemudian memberikan dosis kedua bila persediaan memungkinkan.

Sejauh ini Inggris menjadi negara yang telah memimpin upaya vaksinasi tercepat di dunia. Seperti yang dikatakan Raab bahwa jajarannya berada di jalur untuk mencapai tonggak pertama dengan memberikan dosis pertama kepada empat kelompok prioritas utamanya.

Menurut para politisi, langkah luar biasa dari peluncuran vaksin adalah berarti cara pemerintah menunjukkan bagaimana peluncuran vaksin diterjemahkan menjadi kembali ke 'kehidupan normal'.

Kelompok tersebut menyerukan pembukaan kembali pub, restoran, dan tempat perhotelan lainnya menjelang Paskah.

"Vaksin seharusnya tidak hanya memberi kita kekebalan dari Covid tetapi juga harus memberi kita kekebalan permanen dari penguncian dan pembatasan terkait Covid," ujar mereka.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya