Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kedubes China Kritik Balik Menlu Inggris Soal Pemalsuan Informasi Yang Dilakukan BBC

SABTU, 13 FEBRUARI 2021 | 18:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Komentar Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab terkait keputusan pemerintah China yang menangguhkan siaran BBC News World mendapat kritikan balik dari Kedutaan Besar China di Inggris.

Raab pada Kamis (11/2) mengatakan, bahwa keputusan China untuk melarang saluran BBC World News tidak dapat diterima dan menuduh China membatasi kebebasan media. Lebih jauh Menlu Inggris juga mengatakan, apa yang dilakukan Beijing hanya akan merusak reputasi China di dunia internasional.

“Keputusan China untuk melarang BBC World News di China daratan adalah pembatasan kebebasan media yang tidak dapat diterima. China memiliki beberapa pembatasan paling ketat atas kebebasan media & internet di seluruh dunia, langkah terbaru ini hanya akan merusak reputasi China di mata dunia,” ujarnya di akun Twitter pribadinya.

Menanggapi komentar tersebut, Kedutaan Besar China di Inggris menyatakan dengan tegas membela keputusan negaranya, dengan mengatakan bahwa langkah tersebut ‘sah dan masuk akal’.

“Pemalsuan tanpa henti BBC tentang 'kebohongan abad ini' dalam melaporkan China bertentangan dengan etika profesional jurnalisme, dan berbau standar ganda dan bias ideologis, menyebabkan kemarahan yang kuat di antara orang-orang China,” kata juru bicara Kedubes China di Inggris dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, seperti dikutip dari GT, Sabtu (13/2).

“Yang disebut 'kebebasan media' tidak lain adalah dalih dan penyamaran untuk menghasilkan disinformasi dan fitnah terhadap negara lain,” kata juru bicara itu.

Juru bicara itu juga mendesak agar media Inggris tersebut meninggalkan ‘mentalitas Perang Dingin’ dan berhenti menyebarkan disinformasi tentang China.

“Kami mendesak BBC untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin, berhenti memalsukan dan menyebarkan disinformasi, menghentikan pelaporan yang tidak adil, bias dan tidak bertanggung jawab, menghentikan serangan jahat dan mencemarkan nama baik Partai Komunis China dan pemerintah China, serta mengambil tindakan nyata untuk menghilangkan dampak buruk dari laporan terkait,” ujarnya.

Administrasi Radio dan Televisi Nasional China (NRTA) mengumumkan Kamis tengah malam, Malam Tahun Baru China, bahwa BBC World News dilarang mengudara di China sejak Jumat, hari pertama Tahun Baru China.

Dalam keputusannya, NRTA juga mengatakan aplikasi apa pun dari BBC untuk memperbarui lisensinya tidak akan diterima selama satu tahun.

Keputusan tersebut diambil karena beberapa laporan BBC tentang China dianggap melanggar prinsip-prinsip kejujuran dan imparsialitas dalam jurnalisme.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya