Berita

Pemimpin Kongres Rahul Gandhi/Net

Dunia

Kecewa Pasukan India Mundur Dari Wilayah Yang Disengketakan, Gandhi: Modi Pengecut, Tidak Tahan Hadapi China!

SABTU, 13 FEBRUARI 2021 | 17:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pakta pelepasan pasukan India di dataran tinggi Himalaya ditanggapi dengan kecaman oleh kongres.
Pemimpin Kongres Rahul Gandhi mengatakan bahwa pelesapan itu bukanlah 'perdamaian' seperti yang disebutkan oleh pemerintah, melainkan ketakutan dan kepengecutan.

Rahul Gandhi mengungkapkan hal itu pada Jumat (12/2), sehari setelah pemerintah mengumumkan bahwa India dan China telah mencapai kesepakatan untuk melepaskan diri di perbatasan timur Ladakh.  

Di depan wartawan Rahul Gandhi melancarkan serangan pedas terhadap Perdana Menteri Narendra Modi. Mengatakan, PM Narendra Modi telah menyerahkan sebagian Bharat Mata (Ibu India) kepada pihak China.

Di depan wartawan Rahul Gandhi melancarkan serangan pedas terhadap Perdana Menteri Narendra Modi. Mengatakan, PM Narendra Modi telah menyerahkan sebagian Bharat Mata (Ibu India) kepada pihak China.

Dalam peristiwa ini China dapat mengklaim kemenangan, ujar Gandhi.

Secara terang-terangan Gandhi menuduh Modi 'pengecut' karena telah 'memberikan sebagian wilayahnya kepada China'.  Memerintahkan pasukan agar mundur dari wilaah yang disnegketakan tanpa menyebutkan dengan jujur 'untuk apa'.

The Hindu melaporkan, Gandhi berbicara dalam konferensi pers di markas besar partai Kongres, mengatakan bahwa wilayah India berada pada Finger 4 di daerah Pangong tempat pos India dulu berada, tetapi, sekarang, pemerintah telah pindah kembali ke Finger 3.

“Mengapa Perdana Menteri Modi menyerahkan wilayah India kepada Tiongkok? Ini adalah pertanyaan yang perlu dijawab oleh dia dan Menteri Pertahanan,” kata Gandhi, menambahkan bahwa Perdana Menteri telah mengkhianati pengorbanan para tentara.

Gandhi juga mengatakan, sementara angkatan bersenjata India siap untuk menghadapi China, justru Modi malah menyerah.

"Benar-benar 100 persen pengecut untuk memberikan tanah suci kita. Perdana Menteri adalah seorang pengecut yang tidak tahan terhadap orang China. Itu faktanya!" kecam Gandhi, menyuarakan agar orang-orang India sebaiknya marah atas peristiwa ini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya