Berita

Menteri Kesehatan Yuli Edelstein/Net

Dunia

Menkes Israel: Yang Tolak Vaksin Hanya Diizinkan Ke Supermarket Dan Apotek, Tidak Boleh Kunjungi Pusat Olah Raga

SABTU, 13 FEBRUARI 2021 | 13:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian Kesehatan Israel dilaporkan sedang menyusun rencana untuk menekan warganya yang menolak menerima suntikan vaksin virus corona dengan sejumlah sanksi berat.

Menurut siaran Channel 12 pada Kamis (11/2) malam waktu setempat, Menteri Kesehatan Yuli Edelstein ingin mendorong vaksinasi secara luas dengan menawarkan keuntungan bagi mereka yang mau disuntik, dan juga dengan membatasi pilihan mereka yang tidak mau atau menolak divaksin.

Edelstein mengatakan, bagi mereka yang menolak untuk divaksin hanya akan diizinkan pergi ke supermarket atau apotek, dan tidak boleh mengunjungi stadion dan pusat olah raga lainnya.


“Siapa pun yang tidak divaksinasi hanya akan pergi ke supermarket atau apotek, sedangkan yang divaksinasi akan pergi ke stadion dan gym,” kata Edelstein, seperti dikutip dari Times Of Israel, Sabtu (13/2).

Peringatan itu muncul ketika infeksi virus turun pada Kamis ke tingkat terendah sejak akhir Desember dan jumlah pasien yang sakit parah di rumah sakit Israel turun menjadi di bawah 1.000 untuk pertama kalinya sejak awal Januari, tetapi juga karena upaya vaksinasi di negara itu mulai melambat.

Edelstein mengatakan pada hari Rabu bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk mengusulkan undang-undang yang akan memungkinkan pengusaha untuk mencegah pekerja yang tidak divaksinasi terhadap virus corona untuk masuk kerja, dan memperingatkan aturan itu juga akan berlaku untuk mereka yang berada di sistem pendidikan.

Menkes mengatakan bahwa petugas pendidikan yang menolak vaksin mungkin harus membayar tes virus setiap 48 jam jika mereka ingin tetap mengajar.

Sementara, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Kamis mengatakan kepada menteri kabinet: "Siapa pun yang tidak divaksin membahayakan kita semua, karena mereka dapat menyebabkan sistem kesehatan runtuh."

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya