Berita

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto/Net

Politik

Setuju Dengan JK, Demokrat: Pemerintah Dan Aparat Harus Jamin Kebebasan Berpendapat

SABTU, 13 FEBRUARI 2021 | 11:48 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan mantan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla yang memberikan kritik atas kebebasan mengemukakan pendapat di Indonesia kerap berujung penangkapan, terus menuai reaksi beragam dari berbagai kalangan.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto sependapat dengan pandangan ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu.

Menurut Didik, mind set pemerintah dan aparatur penegak hukum seharusnya terbuka dengan kebebasan berpendapat dan kritik. Sehingga pihak-pihak yang melakukan kritik terhadap pemerintah tidak terjerat hukum hanya karena menyampaikan pendapat.


"Saya sependapat dengan Pak JK, pentingnya aparat pemerintah dan aparat penegak hukum untuk terus bijak memberikan jaminan kepastian hak dan kepastian hukum terkait dengan kebebasan berpendapat sebagaimana yang diamanahkan oleh Konstitusi kita," ujar Didik Mukrianto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (13/2).

"Dengan demikian setiap warga negara tidak takut menggunakan haknya karena takut akan dipenjara disebabkan mengkritik pemerintah," imbuhnya menegaskan.

Politikus Demokrat ini juga meminta pemerintah dan para pendukungnya harus adil, bijak, jujur dan terbuka dalam menghadapi setiap kritikan yang disampaikan oleh masyarakat.

Karena hanya pemerintahan yang otoriter dan yang anti kritik yang memenjarakan rakyatnya karena melakukan kritik.

"Sebagai negara hukum yang demokratis, seharusnya para pemimpin, aparat pemerintah, aparat hukum menyadari betul akan pentingnya menghargai dan menjunjung tinggi kebebasan berpendapat ini termasuk kebebasan untuk melakukan kritik terhadap jalannya pemerintahan," demikian Didik Mukrianto.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya mengomentari keinginan Presiden Jokowi yang ingin dikritik oleh masyarakat. Namun, JK berpandangan bahwa pernyataan tersebut seperti tidak berbanding lurus dengan kenyataannya.

JK lantas menyebut ktirik dari masyarakat acap kali berujung pelaporan ke pihak Kepolisian.

"Beberapa hari lalu Bapak Presiden mengumumkan silakan kritik pemerintah. Tentu banyak yang ingin melihatnya bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi?" kata JK saat menjadi pembicara di acara "Mimbar Demokrasi Kebangsaan" yang digelar PKS, Jumat malam (12/2).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya