Berita

Gambar tangkapan layar Twitter di kolom tanda pagar (Tagar) #MundurlahPakLurah

Politik

Soal Tudingan Din Syamsuddin Radikal Hingga Kritik JK Masuk Trending Twitter Dengan Tagar #MundurlahPakLurah

SABTU, 13 FEBRUARI 2021 | 10:27 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sejumlah isu nasional ramai diperbincangkan pengguna media sosial Twitter, dan bahkan terangkum di dalam satu tanda pagar (tagar) #MundurlahPakLurah yang masuk kategori trending.

Berdasarkan pantauan Kantor Berita Politik RMOL hingga pukul 10:26 WIB, Sabtu (13/2), pengguna Twitter yang menggunakan tagar #MundurlahPakLurah sudah sebanyak 3.211 Tweets.

Salah satu isu yang diangkat oleh pengguna Twitter adalah terkait tudingan terhadap Eks Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Din Syamsuddin.

Pengguna Twitter @SulisWidjaya, mengupload sebuah pemberitaan nasional yang mengutip pernyataan Sekretaris PP Muhammadiyah, Prof. Abdul Muti, yang menyatakan Din Syamsuddin Kritis Itu Bagian Dari Panggilan Iman Dan Tanggungjawab Kebangsaan.

"Betul, orang waras melihat ketidakadilan pastinya berteriak," cuit Sulis Widjaja.

Isu lainnya yang tengah hangat diperbincangkan penguna Twitter yaitu terkait kritik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kepada Presiden Joko Widodo yang menginginkan kritik dari masyarakat.

"Pak JK: Bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi. Kudu Jadi Cebong?" cuit Pemilik akun Twitter @Ravenger1924 (Hudzaifah).

Isu serupa turut disampaikan pemilik akun Twitter @Yulie456950 (Khamila), yang berpendapat keinginan Jokowi mendapat kritik dari masyarakat tak akan terlaksana.

Sebab realitanya, orang yang mengkritik pemerintah justru berujung pada penangkapan. Sebagai contoh, Khamila memposting dua gambar tokoh deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat, yang dipenjara karena menyampaikan kritik ke pemerintah.

"Andai saja Rezim ini serius minta dikritik, tak kan sampai kedua tokoh ini tidur di balik jeruji besi. #MundurlahPakLurah, Jika terlalu lama berkuasa penjara akan dipenuhi tahanan politik," cuit Khamila.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Panglima TNI Diminta Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Selasa, 28 Mei 2024 | 18:58

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Mulai 2027, Kolombia Larang Adu Banteng

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:49

Transisi Energi, Pertamina Hulu Rokan Manfaatkan PLTS Terbesar di Indonesia

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:45

Korban Kasus Penggelapan Memohon Hakim MA Kabulkan Kasasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:42

Umat Diajak Rencanakan Haji di Usia Muda

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:36

Partai Buruh Tolak Program Tapera Dijalankan

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:25

Denmark Tolak Akui Negara Palestina

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:09

Fantastis, Kerugian Negara Kasus Korupsi Timah Naik Jadi Rp300 T

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:08

Sambut Pilkada, PP Pemuda Katolik Siap Aktivasi Desk Orkestrasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:01

Ratusan Juta Uang Kementan Ngalir ke Nasdem

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:59

UKT Batal Naik Setelah Diprotes, Bukti Koordinasi Pemerintah Buruk

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:48

Selengkapnya