Berita

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net

Dunia

Di Tengah Kebutuhan Vaksin Yang Mendesak, Ukraina Tolak Dan Larang Sputnik V Buatan 'Agresor' Rusia

JUMAT, 12 FEBRUARI 2021 | 10:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Hingga saat ini belum ada satu dosis pun vaksin yang tiba di Ukraina. Padahal, pada pekan lalu, Presiden Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa negara itu akan memulai fase pertama vaksinasi akhir bulan ini.

Negara pecahan Soviet itu  sedang menunggu pengiriman delapan juta dosis yang dijanjikan di bawah program Covax Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lima juta dosis dari CoronaVac China.

Zelensky juga telah mengamankan 12 juta dosis vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Novavax, tetapi itu masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan negara yang berjumlah 40 juta itu.


Angka kematian karena Covid-19 di negara itu tercatat sebanyak 24 ribu kematian per Kamis (11/2) dengan total kasus sebanyak 1,2 juta. Membuat otoritas perlu melakukan upaya lebih kuat lagi untuk menahan penyebaran virus.

Di tengah perjuangan mendapatkan vaksin, Ukraina telah menolak vaksin Sputnik V buatan Rusia. Pada 8 Februari, dalam situs resmi pemerintah, Ukraina mensahkan resolusi pelarangan penawaran vaksin dari 'negara agresor', sebutan Ukraina untuk Rusia sejak 2015.

The Moscow Time pada Kamis (11/2) melaporkan bahwa politisi pro-barat Ukraina berulangkali menolak bujukan politisi pro-Moskow untuk menyetujui jab Sputnik V Rusia, mengecam vaksin itu sebagai alat geopolitik.

Sejauh ini Ukraina telah memerangi separatis yang didukung oleh Rusia di wilayah Donetsk dan Lugansk sejak 2014 menyusul aneksasi Moskow atas semenanjung Krimea.

Di tengah pelarangan itu, vaksin Sputnik V telah diluncurkan di wilayah yang memisahkan diri di timur Ukraina yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Kremlin. Ukraina telah meluncurkan penyelidikan terhadap pembelian vaksin itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya