Berita

Evakuasi korban terdampak banjir Kota Semarang/RMOLJateng

Nusantara

BPBD Kota Semarang Hanya Punya Lima Perahu Karet Untuk Evakuasi Korban Banjir

RABU, 10 FEBRUARI 2021 | 19:36 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Banjir yang melanda Kota Semarang sejak Sabtu pagi (6/2) hingga saat ini masih belum tuntas.

Tiga titik diantaranya yang masih tergenang adalah Kecamatan Genuk, Gayamsari, dan Semarang Utara.

Namun untuk Kecamatan Semarang Utara penyebabnya memang lebih pada air pasang laut.


Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Semarang, Abel Monteiro hingga saat ini ada 11 kecamatan, dengan 110 kelurahan didalamnya terdampak banjir Kota Semarang.

"Di Semarang ini ada 177 kelurahan dari 16 kecamatan ternyata ada 11 kecamatan yang terdampak, lalu ada 110 kelurahan dengan total jumlah KK ada 27.346, 101.366 jiwa yang terdampak," jelas Abel dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Rabu (10/2).

Dari data BPBD Kota Semarang, warga terdampak yang mengungsi ada 203 KK dengan 697 jiwa. Namun, data ini baru di enam kecamatan saja.

Perkiraan rata-rata pengungsi yang belum terdata ada sekitar 75-100 KK dari lima kecamatan lain yang datanya belum masuk.

"Pengungsi yang sudah terdata dan sudah akselerasi dengan relawan kami di bawah itu ada enam kecamatan yakni Genuk, Gayamsari, Candisari, Semarang Timur, Semarang Tengah, Tugu,” jelasnya.

BPBD Kota Semarang mengaku masih kekurangan perahu karet untuk memaksimalkan dalam membantu warga terdampak dalam hal akses.

BPBD saat ini hanya memiliki lima buah perahu karet yang digunakan bergantian untuk menolong korban banjir.

"Perahu karet kami hanya lima buah dan ini sangat kurang, SDM kami bagus tapi peralatan tidak mendukung karena untuk mobilisasi sangat kurang sekali," keluh Abel.

Abel mengatakan, BPBD Semarang sudah meminta bantuan pengadaan penambahan perahu karet untuk membantu korban banjir.

"Untuk perahu karet juga kami sudah minta ke pusat tapi dari pusat juga responnya kami disuruh sabar dulu," katanya.

Sedangkan untuk truk, BPBD memiliki dua buah truk besar yang di maksimalkan untuk pengangkutan logistik bagi dapur umum. Selain itu juga dimaksimalkan untuk kondisi darurat.

"Kami ada dua truk dan satu truk juga stand by di Kaligawe yang sekaligus juga membuka dapur umum di sana, jadi apa yang di butuhkan kami akan langsung merespon pada saat itu,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya