Berita

Kepala Bidang Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra/Net

Politik

Ramai-ramai Tolak RUU Pemilu, Demokrat: Belajarlah Dari Pemilu Serentak 2019

RABU, 10 FEBRUARI 2021 | 13:18 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Sejumlah fraksi di Parlemen berubah haluan dari semula menyetujui revisi UU Pemilu, kemudian menolak melanjutkan pembahasan.

Hal ini ditengarai lantaran UU No. 10/2017 itu baru seumur jagung. Sehingga, pemerintah memutuskan untuk tidak melanjutkan pembahasan RUU Pemilu dan berpedoman pada undang-undang yang lama.

Kepala Bidang Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyampaikan harapannya agar partai politik mampu mengambil hikmah dari Pemilu serentak 2019 yang banyak menelan korban, dan carut marut proses perhitungan suara.

"Harapannya, pemerintah dan parpol benar-benar mengambil pelajaran dari Pemilu 2019. Sistem pemilu lima kotak memang meningkatkan partisipasi pemilih secara keseluruhan. Tetapi, tetap saja tidak memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan pemahaman pemilih terhadap pemilu," ucap Herzaky kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (10/2).

Menurutnya, hal itu ditandai dengan minimnya politik gagasan dan programatik, terutama pada pemilihan legislatif (Pileg). Lalu, menguatnya polarisasi, maraknya politik identitas, dan kecenderungan menguatnya pragmatisme.

Berdasarkan pengalaman Pemilu 2019, lanjut Herzaky, pemilu serentak Pilpres dan Pileg menjadi lebih rumit dan kompleks, serta menjadi beban berat bagi penyelenggara.

"Ada korban nyawa yang nyata, mencapai 894 orang. Proses yang penuh dengan pain point dan korban nyawa ini, ternyata hasilnya tidak juga membuat komposisi Parlemen yang menguatkan sistem presidensial. Apalagi kalau kemudian pilkada digelar serentak di tahun yang sama," katanya.

Selain itu, pelajaran dari Pemilu 2019 juga perlu dipertimbangkan, yaitu mengenai mengenai emotional cost yang mungkin timbul.

"Apakah masyarakat kita siap menghadapi pertarungan yang banal seperti di tahun 2019? Apalagi jangka waktunya bakal bertambah dengan pelaksanaan pilkada serentak di tahun yang sama. Tentunya intensitasnya bakal meningkat drastis," pungkas Herzaky.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya