Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Hukum

Pakar: Survei LSI Membuktikan Presiden Jokowi Gagal Cegah Korupsi

RABU, 10 FEBRUARI 2021 | 11:34 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Joko Widodo dianggap dalam mengelola pemerintahan karena tingkat korupsi dua tahun terakhir meningkat.

Hal itu disampaikan oleh pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menanggapi hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyatakan bahwa tingkat korupsi di Indonesia semakin meningkat di periode kedua Jokowi.

"Hasil survei LSI menandakan kegagalan Jokowi dalam mencegah tindak pidana korupsi di Indonesia," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (10/2).


Karena kata Saiful, korupsi sendiri terjadi di lingkaran kekuasaan saat ini yang melibatkan orang-orang pilihan Jokowi di kabinet.

Yakni, politisi PDIP Juliari Peter Batubara saat menjabat Menteri Sosial, dan politisi Partai Gerindra Edhy Prabowo saat menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan.

"Itu pertanda kegagalan Jokowi sendiri yang dapat dianggap tidak mampu mengatasi korupsi," kata Saiful.

Sehingga, dengan adanya survei LSI yang menyatakan tingkat korupsi di era Jokowi semakin meningkat merupakan bagian dari parameter kegagalan pemerintah.

"Karena keberhasilan pemerintah itu salah satunya sejauh mana ia menjalankan prinsip good governance. Kalau ternyata korupsi makin merajalela, maka ya dapat dianggap Presiden gagal mengelola negara," sebut Saiful.

"Saya kira kalau dari banyak parameter selalu dianggap gagal, maka parameter mana yang akan dinilai berhasil? Saya kira jauh dari yang diharapkan," pungkasnya menambahkan.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis korupsi di Indonesia semakin meningkat selama dua tahun terakhir pemerintahan Joko Widodo.

Opini publik yang disurvei, sebanyak 56 persen menyatakan korupsi meningkat. Selanjutnya, sebanyak 58 persen pelaku usaha dan pemuka bisnis menyatakan hal serupa.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya