Berita

Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban, dalam Webinar Serie 'Bersatu Melawan Covid-19' dalam rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) ke-1 dan Hari Pers Nasional (HPN) 2021, yang diselenggarakan virtual, Senin (8/2)/Repro

Kesehatan

Media Asing Sebut Indonesia Butuh 10 Tahun Terbebas Dari Covid-19, IDI: Mereka Underestimate Kemampuan Kita!

SENIN, 08 FEBRUARI 2021 | 14:22 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Baru-baru ini media asing Bloomberg mengeluarkan analisis terbarunya mengenai penanganan Covid-19 di Indonesia.

Bloomberg menyebutkan, Tanah Air baru bisa terbebas dari Covid-19 dalam waktu 10 tahun, jika dihitung berdasarkan kecepatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah.

Hal ini mendapat tanggapan dari Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban, yang justru memiliki penilaian yang berkebalikan dengan hasil analisis Bloomberg.

"Mereka mengunderestimate kemampuan kita memvaksinasi," ujar Zubairi Djoerban dalam Webinar Serie 'Bersatu Melawan Covid-19' dalam rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) ke-1 dan Hari Pers Nasional (HPN) 2021, yang diselenggarakan virtual, Senin (8/2).

Penemu virus HIV Aids di Indonesia ini memandang, hasil analisis dari bloomberg ini merupakan penilaian yang pesimis. Karena, virus yang sebelumnya pernah menyebar di Indonesia dan dunia bahkan belum pernah dinyatakan selesai hingga hari ini.

"Untuk diketahui, di dunia ini tidak ada satupun penyakit virus yang hilang. Seperti influenza itu juga virus, dan bukan hanya batuk pilek, tapi bikin demam dan gangguan pernafasan. Dan HIV Aids 40 tahun belum bisa hilang," jelasnya.

Lebih lanjut, Zubairi Djoerban menyebutkan data vaksinasi di Indonesia sudah bisa memberikan optimisme untuk semua pihak, bahwa Tanah Air bisa cepat menyelesaikan masalah kesehatan ini.

Di mana, berdasarkan data per 7 Februari kemarin ada 784.318 dosis vaksinasi di tahap pertama dan 139.131 dosis untuk tahap kedua, dari total sasaran vaksinasi 181.554.465 penerima vaksin.

"Kalau melihat data sekarang saya optimis kita mampu bersaing soal kecepatannya dengan negara lain. Concern pemerintah dan presiden untuk vaksinasi sebagian besar masyarakat serius," tuturnya.

"Di Satgas nasional, kemenkesnya, dan presiden serta menterinya serius. Saya sih lumayan optimis bahwa kita tidak kalah dengan negara lain," demikian Zubairi Djoerban.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya