Berita

Dekan Fakultas Kedokteran UI Prof. Ari Fahrial Syam/Net

Kesehatan

Vertigo Penyebab Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dekan Fakultas Kedokteran UI Prof. Ari Fahrial

SENIN, 08 FEBRUARI 2021 | 13:53 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Meninggalnya Prof. Firmanzah, gurubesar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) yang juga mantan Dekan FEB UI dan saat akhir hayatnya menjabat Rektor Paramadina, meninggalkan duka yang mendalam untuk UI.

Walau menjadi rektor di Universitas Paramadina, almarhum tetap memberikan bimbingan pada para mahasiswa, khususnya mahasiswa pascasarjana UI. Pada usia yang masih muda 44 tahun, almarhum menghadap sang pencipta.

Akademisi dan praktisi klinis, Prof. Ari Fahrial Syam mengutarakan, segudang prestasi dan jabatan pernah dijabat almarhum dalam usia yang relatif muda. Tentu pertanyaan timbul kenapa almarhum meninggal dunia mendadak?


"Saya tidak kenal dekat dengan almarhum, tetapi almarhum sebagai salah seorang tokoh di UI. Saya beberapa kali bertemu dengan almarhum. Dalam kondisi pandemi ini, umumnya ketika kita mendengar ada seseorang meninggal mendadak, padahal kita tahu sebelumnya almarhum sehat, maka yang terpikir oleh kita adalah Covid-19 sebagai penyebabnya," kata Prof. Ari Fahrial yang kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran UI, dalam keterangan tertulis, Senin (8/2).

Keluarga membantah bahwa almarhum meninggal karena Covid-19 dan dalam gambar-gambar proses persemayaman dan pemakaman, almarhum Prof. Firmanzah yang kita tahu, bahwa tidak ada proses yang melalui protokol kesehatan. Karena untuk orang yang meninggal karena Covid-19, dari RS langsung dikebumikan ke pemakaman dan proses memandikan, shalat jenazah dan pemakaman dilakukan secara protokol Kesehatan dan semuanya dilakukan di RS.

Ada informasi yang didapat dari pihak keluarga, itupun saya dapat dari media, katanya almarhum punya sakit jantung dan GERD.

Menurut Prof. Ari Fahrial, GERD salah satu penyakit yang berhubungan dengan asam lambung sendiri tidak akan menyebabkan kematian mendadak. Cuma memang kadang kala berbagai penyakit serius gejalanya seperti orang sakit GERD. Sehingga sering kali disangkakan GERD sebagai penyebab langsung kematian. Sedangkan sakit jantung sendiri memang bisa menyebabkan terjadinya kematian mendadak pada seseorang.

Tetapi info yang didapat dan juga beredar sebelum tidak sadarkan diri, almarhum sempat mengalami vertigo, kalau orang awam sering menyebut sebagai pusing tujuh keliling.

"Rasanya kita semua pernah mengalami yang namanya vertigo atau pusing tujuh keliling. Karena vertigo bisa terjadi atau muncul dengan berbagai sebab. Vertigo bisa ringan sampai berat. Vertigo ringan bisa pada perubahan posisi tertentu misal saat kita menunduk atau sujud terlalu lama dan saat bangun bisa mencetuskan terjadinya vertigo," terang Prof. Ari Fahrial.

Pada saat kurang tidur dan juga saat tekanan darah rendah, juga akan timbul pusing melayang. Selain itu ketika otak kekurangan darah dalam waktu singkat misalnya karena masalah jantung antara lain karena serangan jantung, gangguan irama jantung yang mendadak terjadi vertigo.

"Dehidrasi, kurang minum bisa terjadi pada pagi hari, apalagi jika kita menggunakan AC dan tubuh terpapar langsung dengan suhu dingin yang akan menyebabkan terjadinya dehidrasi di pagi hari," ujar Prof. Ari Fahrial.

Oleh karena itu selalu dianjurkan pada saat bangun pagi, bangun secara perlahan-lahan dan segera minum 1-2 gelas air putih untuk rehidrasi tubuh. Kadar gula darah yang rendah atau hipoglikemia bisa menyebabkan timbulnya vertigo, karena kesibukan seseorang bisa lupa makan dan minum bisa menyebabkan terjadinya vertigo.

"Secara umum vertigo bukan diagnosis penyakit tetapi adalah gejala dari suatu penyakit. Vertigo sebagai satu diagnosis yang tertulis pada klasifikasi internasional penyakit (ICD-10) adalah benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Pasien dengan BPPV mempunyai gejala utama vertigo. Vertigo terjadi saat pasien berguling atau bangun tiba-tiba dan biasanya vertigo yang muncul juga disertai mual," kata Prof. Ari Fahrial.

Penyakit BPPV ini terjadi karena ada masalah di telinga. Pasien-pasien ini biasanya mengalami vertigo secara kronis dan perlu dikonsulkan ke dokter THT untuk evaluasi lebih lanjut.

Berbagai penyakit lain yang bisa menyebabkan terjadinya vertigo antara lain karena gangguan pada otak. Penggunaan obat-obat tertentu misal anti depresi, obat penenang atau obat tidur bisa menyebabkan terjadinya vertigo. Pasien kadang kala mengeluh seperti melayang saat mengonsumi obat tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh masyarakat seputar vertigo ini, dimana pasien harus segera berobat ke dokter yaitu apabila vertigo disertai dengan nyeri dada, sesak nafas, sakit kepada hebat, mual muntah, denyut jantung cepat, bicara menjadi tidak jelas bahkan sampai kejang-kejang, maka pasien tersebut harus segera dibawa ke rumah sakit.

Karena bisa saja vertigo yang muncul tersebut adalah gejala serangan jantung atau stroke yang bisa berujung kematian pada pasien yang menderita vertigo mendadak.

"Hidup mati seseorang adalah sudah suratan Allah SWT, kita pun tidak tahu kapan kita dipanggil Allah SWT. Tetapi kita tetap ikhtiar untuk terus menjaga kesehatan agar selalu sehat. Selamat jalan Prof Firmanzah, insyaAllah husnul khotimah," kata Prof Ari Fahrial.

Sementara itu, Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) Saleh Husin menambahkan bahwa Prof. Firmanzah merupakan seorang pekerja keras yang tanpa kenal lelah selalu menyelesaikan tugas-tugasnya termasuk dalam membimbing para mahasiswa.

"Beliau juga orang yang rendah hati jadi kepergian beliau sangat terasa di kalangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI. Hal inilah yang diceritakan oleh beberapa rekannya di FEB UI termasuk mahasiswa bimbingannya yang saat ini punya jabatan penting di kementerian," kata Saleh Husin yang kini juga menjabat Managing Director Sinar Mas.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya