Berita

Utusan khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths/Net

Dunia

Utusan PBB Untuk Yaman Dikirim Ke Iran, Upayakan Gencatan Senjata

MINGGU, 07 FEBRUARI 2021 | 16:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Yaman, Martin Griffiths melakukan kunjungan ke Iran untuk pertama kalinya.

Dilaporkan TV pemerintah Iran, Griffiths tiba di Teheran pada Minggu (7/2) untuk membahas krisis kemanusiaan di Yaman.

"Utusan khusus PBB Martin Griffths telah tiba di Teheran untuk kunjungan dua hari, di mana dia akan bertemu dengan pejabat Iran," kata TV pemerintah yang dikutip Reuters.


Menurut kantornya, kunjungan Griffiths ke Iran adalah bagian dari upaya diplomatik untuk mendukung penyelesaikan politik dalam konflik Yaman. Prioritasnya adalah mendesak pihak-pihak yang bertikai untuk melakukan kesepakatan gencaran senjata, dan dimulainya kembali proses politik.

Jurubicara Griffiths, Ismini Palla, mengatakan kunjungan tersebut telah direncanakan untuk beberapa waktu lalu. Tetapi ia mencoba untuk mengumpulkan lebih banyak dukungan diplomatik, regional dan internasional untuk upayanya untuk mengakhiri perang.

Konflik Yaman sendiri melibatkan sejumlah aktor asing. Koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi mendukung pasukan pemerintah untuk memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran sejak 2015.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bahwa Washington telah mengakhiri dukungan untuk kampanye militer yang dipimpin Saudi di Yaman.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya