Berita

Aplikasi Clubhouse/Net

Dunia

Tak Kena Blokir Beijing, Aplikasi Clubhouse Dari Amerika Diganderungi Warga China

MINGGU, 07 FEBRUARI 2021 | 15:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Aplikasi audio sosial yang dikembangkan oleh Alpha Exploration yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Clubhouse tengah diganderungi oleh warga China.

Itu lantaran Clubhouse menjadi sedikit aplikasi asal negeri Paman Sam yang tidak diblokir oleh Beijing. Sementara Twitter, Facebook, hingga YouTube dilarang digunakan di China.

Meskipun tidak dilarang, Clubhouse disebut-sebut juga berisi berbagai topik yang dianggap sensifif oleh China, seperti hak asasi manusia, hingga identitas nasional.


Clubhouse diluncurkan pada awal 2020 dan mengalami pertumbuhan yang luar biasa pada awal bulan ini. Semua itu dipicu oleh CEO Tesla, Elon Musk dan CEO Robinhood, Vlad Tenev yang melakukan diskusi mendadak di platform tersebut.

Ruang obrolan di Clubhouse hanya dapat diakses melalui undangan dari anggota saat ini. Per Minggu (7/2), undangan ke platform tersebut dijual dengan harga 50 yuan hingga 400 yuan di situs e-commerce China.

Reuters secara langsung mengamati beberapa percakapan klub berbahasa China, di mana ribuan pengguna ternyata mendengarkan berbagai topik termasuk kamp penahanan di Xinjiang, kemerdekaan Taiwan, hingga UU keamanan nasional Hong Kong.

Walaupun Clubhouse tidak disensor, namun aplikasi tersebut hanya tersedia untuk perangkat iOS dan tidak tersedia di toko aplikasi Apple lokal.

Tidak jelas mengapa Clubhouse tetap tidak diblokir di China, meskipun beberapa situs sosial asing dengan sedikit pengikut China berhasil beroperasi di bawah radar sensor, termasuk 8kun, hub pusat bagi pengikut QAnon.

Dalam salah satu obrolan klub yang berpusat pada politik Hong Kong, aktivis, jurnalis, dan seniman membahas mantan Presiden AS Donald Trump dan basis dukungannya.

Clubhouse sendiri menjadi trending di media sosial Weibo milik China pada Sabtu (6/2).

"Saya tidak tahu berapa lama aplikasi ini bisa bertahan. Tapi saya pasti akan mengingat momen ini dalam sejarah Internet," kata salah satu pengguna di postingan Weibo populer yang disukai lebih dari 65 ribu kali.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya