Berita

Sekretaris Jendral (Sekjen) Asia Democracy Network (ADN), Ichal Supriadi dalam diskusi virtual Perludem/Repro

Dunia

Kudeta Myanmar Dinilai Politis, ADN: Militer Sangat Terpojok Karena Bisa Terancam Pemerintahan Sipil

SABTU, 06 FEBRUARI 2021 | 19:14 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kudeta yang dilakukan militer Myanmar terhadap pemerintahan sipil, Aung San Suu Kyi, dinilai politis oleh Asia Democracy Network (ADN).

Sekretaris Jendral ADN, Ichal Supriadi menjelaskan, pembangunan demokrasi yang ada di Myanmar baru terjadi pada 2015 lalu, ketika Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memperoleh 80 persen suara dari rakyat.

Namun, masa transisi demokrasi itu tidak dibarengi oleh amandemen konstitusi yang ada di Myanmar, sehingga terjadi kudeta kembali di masa Aung San Suu Kyi.


"Transisi demokrasi di Myanmar tidak dibarengi dengan fondasi yang kuat, dalam hal ini adalah konstitusi yang mengatur atau memfasilitasi prinsip-prinsip demokrasi yang transparan dan akuntabel," ujar Ichal dalam diskusi virtual Perludem, Sabtu (6/2).

Ichal mengatakan, konstitusi yang masih digunakan Myanmar hingga kini adalah konstitusi 2008. Di mana isinya, sangat memberikan keleluasaan kepada pihak milter untuk mengelola negara,utamanya sumber daya alam.

"Di mana yang kita ketahui rata-rata sumber daya mineral, pertambangan, itu banyak dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan tentara," ungkapnya.

Oleh karena itu, Ichal menduga gerakan kudeta yang dilancarkan militer karena persoalan politik belaka. Karena, dari segi kekuasaan eksistensinya akan terancam jika konstitusi di amandemen pemerintahan sipil.

"Sepertinya militer sangat terpojok dan tidak memiliki opsi lain selain kudeta. Karena kemenangan yang lebih dari 80 persen itu membuka langkah awal bagi pemerintahan sipil untuk mampu mengamandemen konstitusinya," ungkapnya.

"Jadi yang menjadi analisis saya, kalau konstitusi itu diubah maka itu akan mengancam konsul militer terhadap apa yang mereka miliki sekarang. Karena saat ini milter mengontrol semuanya," demikian Ichal Supriadi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya