Berita

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo/Ist

Politik

Rachland Nashidik: Pak Jokowi Tidak Boleh Cuci Tangan

JUMAT, 05 FEBRUARI 2021 | 13:41 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Polemik Partai Demokrat yang menyeret Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tak bisa dibiarkan begitu saja oleh Presiden Joko Widodo.

Sebab apa yang dituduhkan kepada Moeldoko sedikit banyaknya akan memengaruhi citra istana, dalam hal ini Presiden Joko Widodo.

"Pak Jokowi tak boleh cuci tangan. Presiden perlu memberi pesan kuat bahwa praktik ambil alih paksa partai politik itu salah," kata politisi Demokrat, Rachland Nashidik di akun Twitternya, Jumat (5/2).


Upaya pengambilalihan sebuah partai politik seperti saat ini dirasakan kader partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang diduga melibatkan lingkaran istana tak bisa dianggap remeh oleh tokoh sekelas Kepala Negara.

Terlebih, kasus pengambilalihan paksa juga pernah dialami Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Kerusuhan 27 Juli 1996 atau dikenal Kudatuli. Saat itu, PDIP yang kini menaungi Presiden Jokowi masih bernama PDI.

"Dulu pernah dialami partainya presiden (PDIP). Maka seharusnya presiden tak menolerir perbuatan yang sama atau meniru, yang dilakukan anak buahnya sendiri," tegasnya.

"Bukan kami yang rugi bila Pak Jokowi memilih berlindung di balik teka-teki tentang sikapnya. Keputusan yang kuat dan bermartabat harus dipilih. Bukan saja demi melindungi demokrasi, tapi juga kehormatan istana," tandasnya.

Demokrat sendiri telah melayangkan surat permintaan klarifikasi kepada Presiden Joko Widodo terkait dugaan keterlibatan KSP Moeldoko dalam agenda pengambilalihan paksa Demokrat.

Hingga kini, surat tersebut tak kunjung mendapat balasan dari Presiden Jokowi. Namun beredar kabar bahwa presiden telah memberi teguran keras kepada KSP Moeldoko atas polemik yang terjadi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya