Berita

Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron/Repro

Politik

Ketimbang Ngacak-acak Demokrat, Lebih Baik Moeldoko Usul Ke Jokowi Agar UU Pemilu Direvisi

KAMIS, 04 FEBRUARI 2021 | 20:09 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko disarankan agar sebaiknya mengupayakan UU 7/2017 tentang Pemilu agar direvisi, ketimbang mengurusi internal Partai Demokrat.

Begitu disampaikan Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron dalam acara Tanya Jawab Cak Ulung bertajuk ‘Imbas Skenario "Kudeta" Politik Menyasar AHY’ yang digelar virtual Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (4/2).

"Saya sarankan kepada Pak Moeldoko sebaiknya ayo turut berjuang sama-sama untuk merevisi UU Pemilu agar PT itu 0 persen. Itu saya setuju. Enggak usahlah mikirin ngambil-ngambil kendaraan yang sudah ada. Apalagi mengambil paksa kepemimpinan partai," ujar Herman.

Menurut anggota Komisi VI DPR RI fraksi Demokrat ini, jika Moeldoko mengupayakan revisi UU Pemilu dan mengubah ambang batas Presiden atau Presidential Threshold (PT) nol persen, maka dia bisa nyapres di 2024 tanpa harus merecoki Partai Demokrat.

"Enggak usahlah mikirin ngambil-ngambil kendaraan yang sudah ada. Apalagi mengambil paksa kepemimpinan partai. Saya kira kalau nanti 0 persen kan paling tidak tidak sudah ada 9 kemungkinan calon (Presiden)," kata Herman.

Herman juga menyarankan agar Moeldoko yang notabene dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa langsung menyampaikan bahwa UU Pemilu baiknya direvisi.

Kata Herman, jika berhasil hal itu akan jadi jalan mulus mantan Panglima TNI itu untuk berkontestasi ke Pilpres 2024.

"Saya sarankan, Pak Moeldoko sebaiknya ayo berikan masukan ke Pak Jokowi agar jangan ditahan. Kemaren Pak Jokowi sudah memanggil partai-partai koalisi untuk jangan melakukan revisi terhadap UU Pemilu. Pak Moeldoko harus berjuang untuk merevisi dan menurunkan PT 0 persen," demikian Herman Khaeron.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya