Berita

Anggota Proud Boys/Net

Dunia

Kanada Masukkan Proud Boys Ke Dalam Daftar Organisasi Teroris

KAMIS, 04 FEBRUARI 2021 | 09:28 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kanada memasukkan Proud Boys ke dalam daftar organisasi teroris karena dapat menimbulkan ancaman keamanan aktif dan memainkan peran penting dalam kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari.

Menteri Keamanan Publik Bill Blair mengatakan, meskipun Proud Boys tidak pernah melancarkan serangan di Kanada, tetapi pasukan intelijen domestik semakin mengkhawatirkan kelompok tersebut.

"Telah terjadi peningkatan kekerasan yang serius dan mengkhawatirkan, bukan hanya retorika tetapi aktivitas dan perencanaan. Itulah mengapa kami menanggapi seperti yang kami lakukan hari ini," ujar Blair, seperti dikutip Reuters.


Seiring dengan dimasukkannya Proud Boys ke dalam organisasi teroris, aset kelompok tersebut telah dibekukan oleh bank dan lembaga keuangan. Warga Kanada yang sengaja berbisnis dengan Proud Boys juga dianggap sebagai sebuah kejahatan.
Siapa pun yang bergabung dengan kelompok tersebut dilarang masuk ke Kanada. Termasuk pendiri Proud Boys, Gavin McInnes yang merupakan orang Kanada yang tinggal di Amerika Serikat.

AS sendiri sudah mendakwa beberapa anggota Proud Boys karena memiliki keterkaitan dengan kerusuhan Capitol Hill yang membuat lima orang meninggal dunia.

Proud Boys didirikan pada 2016, dimulai sebagai organisasi yang memprotes kebenaran politik dan kendala yang dirasakan pada maskulinitas di Amerika Serikat dan Kanada. Seiring berjalannya waktu, kelompok tersebut sering terlibat perkelahian jalanan.

Pemerintah Kanada juga menambahkan 12 kelompok lain ke dalam daftar entitas teroris, termasuk tiga kelompok neo-Nazi, delapan organisasi yang digambarkan sebagai afiliasi dengan al Qaeda dan ISIS, serta Hizbul Mujahideen.

Blair mengatakan badan intelijen Kanada telah bekerja selama berbulan-bulan dan dalam beberapa kasus bertahun-tahun mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk membuat daftar kelompok tersebut.

"Kanada tidak akan mentolerir tindakan kekerasan ideologis, agama atau bermotif politik," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya