Berita

Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie saat membagikan masker di Pasar Serpong/RMOLBanten

Nusantara

Tangsel Masih Zona Merah, Pemkot Kok Ngaku PPKM Efektif?

RABU, 03 FEBRUARI 2021 | 16:21 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) belum berjalan efektif, sedikit berbeda dengan pernyataan Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Pemkot Tangsel justru mengklaim adanya PPKM telah memicu peningkatan yang sangat signifikan dari masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan bila dibandingkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Ada kenaikan tingkat kepatuhan masyarakat setelah PPKM pertama. Sebelum PPKM, PSBB ke PPKM, tingkat kepatuhan masyarakat di bawah 80 persen, 76, sampai terakhir 79,4. Dan dalam evaluasi kemarin tingkat kepatuhan masyarakat sudah 80,9. Ini peningkatan yang sangat signifikan," jelas Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, dalam keterangannya, Rabu (3/2).

Benyamin pun berharap operasi yustisi yang dilakukan oleh Forkopimda Tangsel terus dilakukan sehingga bisa menekan penyebaran Covid-19.

"Kecamatan kita dorong untuk melakukan operasi yustisi bersama dengan 3 pilar, Polri-TNI, bahkan kita turunkan BKO dari Satpol PP, Dinas Perhubungan. Ada peningkatan tingkat kepatuhannya," tuturnya, dikutip Kantor Berita RMOLBanten.

Akan tetapi, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yang diklaim Pemkot Tangsel, rupanya tidak lantas mengeluarkan Tangsel dari zona merah penyebaran Covid-19.

Karena, menurut data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, wilayah Tangsel dan Kota Tangerang masih masuk dalam zona merah Covid-19.

Benyamin mengakui, jika hal tersebut dikarenakan Pemkot Tangsel kesulitan melakukan tracing terhadap Orang Tanpa Gelaja (OTG).

"Memang 3T kita masih perlu terus ditingkatkan. Sulitnya tracing, OTG enggak tahu dapat dari mana. OTG 9.000 lebih itu walaupun tingkat kesembuhannya 84 persen tapi yang susah tracing-nya," tandas Benyamin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya