Berita

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev/Net

Dunia

Negara-negara Kaya Rebutan Vaksin, Presiden Azerbaijan: Siapa Yang Bantu Negara Miskin Dan Berkembang?

SELASA, 02 FEBRUARI 2021 | 11:08 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev mengkritik negara-negara Barat yang dianggapnya tidak adil atas pembagian pasokan vaksin Covid-19.

Kritik itu disampaikan Aliyev dalam saluran televisi pemerintah Azerbaijan pada Senin (1/2). Ia menyebut saat ini terjadi krisis antara beberapa negara terkait pasokan vaksin Covid-19.

Salah satu yang disampaikan Aliyev adalah Inggris dan Uni Eropa. Aliyev mengatakan Uni Eropa menuding Inggris tidak adil dalam mendistribusikan vaksin yang mereka produksi.

"Dinyatakan bahwa 13 persen warga Inggris dan 2 persen warga UE telah divaksinasi. Dalam hal ini, 75 persen populasi akan divaksinasi di Inggris hingga Juli dan di UE hingga Oktober," jelas Aliyev, seperti dikutip Anadolu Agency.

"Apa yang harus dipikirkan negara lain jika negara maju tidak dapat membagikan vaksin ini secara adil dan saling menuduh? Siapa yang akan membantu negara-negara miskin dan orang-orang dari negara berkembang? Tidak ada yang memikirkannya. Saya belum mendengar panggilan seperti itu dari para pemimpin banyak negara maju," lanjutnya.

Sebagai Ketua Gerakan Non-Blok hingga 2022, Aliyev mengatakan, Azerbaijan akan terus bersuara terkait pasokan vaksin. Ia juga akan meningkatkan upaya agar vaksinasi dapat meningkat.

Menurut Aliyev, perebutan vaksin, terutama antar negara kaya, berdampak negatif pada produsen vaksin. Ia menekankan bahwa situasi ini meningkatkan ketidakpercayaan antar negara.

Lebih lanjut, ia bahkan menggambarkan situasi perebutan vaksin seperti neokolonial tidak resmi.

Pada 19 Januari, Azerbaijan meluncurkan tahap pertama program vaksinasi terhadap virus korona baru dengan staf perawatan kesehatan menjadi kelompok prioritas.

Azerbaijan berencana untuk secara bertahap menerima 4 juta dosis vaksin Covid-19 dan bertujuan untuk memvaksinasi 40 persen populasi dengan mendapatkan lebih banyak dosis nanti.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya