Berita

Penanggung jawab RS Lapangan Indrapura, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara/RMOL

Kesehatan

Dokter RS Lapangan Indrapura: Teknologi Vaksin Sinovac Paling Aman, Jadi Jangan Khawatir

JUMAT, 29 JANUARI 2021 | 16:41 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Program vaksinasi Covid-19 sudah dimulai di Indonesia. Dilakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan emergency use authorization (EUA) kepada vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan China, Sinovac.

Meski belum tersedia secara umum, publik masih khawatir terhadap vaksinasi dengan beredarnya berbagai rumor di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, penanggung jawab RS Lapangan Indrapura, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara menegaskan bahwa vaksin Sinovac aman digunakan.

Berbicara dalam program Bincang Sehat yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL pada Jumat (29/1), dr. Nalendra mengklarifikasi sejumlah rumor yang beredar di tengah masyarakat terkait vaksin.

"Ada yang sudah divaksin tapi positif. Itu karena antibodi baru terjadi sekitar 21 hari setelah suntikan ke-2," papar dr. Nalendra.

Karena itu, ia mengimbau, agar masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan meski sudah disuntik vaksin ketika nanti vaksin sudah tersedia.

Rumor lainnya yang muncul terkait kematian setelah disuntik vaksin. Menurut dr. Nalendra, kondisi tersebut tidak terkait dengan vaksin, kemungkinan pasien yang disuntik sudah memiliki penyakit sehingga kondisi tubuh lemah.

"Vaksin yang dibeli kita ini lah yang sebenarnya yang terbaik," kata dr. Nalendra, merujuk pada vaksin Sinovac.

"Karena apa? Karena kita tahu sudah dilakukan penelitian dan hasil uji klinisnya cukup bagus. Selain uji klinis di Indonesia, (vaksin) juga diuji klinis di Turki, Brasil, dan Chili, hasilnya cukup bagus," terangnya.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa teknologi yang digunakan pada vaksin Sinovac merupakan yang paling aman dan telah terbukti pada vaksin-vaksin lainnya.

Sinovac sendiri menggunakan virus yang telah mati untuk memicu kekebalan tubuh.

"Vaksin ini juga paling aman karena sudah sangat dikuasai teknologinya dari jenis-jenis vaksin sebelumnya. Jadi jangan khawatir," pesannya.

Sebaliknya, ia justru mengatakan, vaksin yang menggunakan teknologi rekayasa virus, yaitu m-RNA harus memerlukan tingkat kehati-hatian yang lebih. Di beberapa negara, vaksin dengan teknologi tersebut sudah memicu terjadinya alergi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya