Berita

Presien Tanzania John Magufuli/Net

Dunia

WHO Bereaksi Atas Pernyataan Presiden Tanzania Yang Tidak Percaya Vaksin

JUMAT, 29 JANUARI 2021 | 06:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengomentari pernyataan Presiden Tanzania yang mengatakan bahwa vakson Covid-19 justru membahayakan kesehatan masyarakat.

Kepala WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, merasa sangat prihatin karena sebagai kepala negara John Magufuli malah memiliki pemikiran yang kontradiktif dengan anjuran kesehatan global. Organisasi itu mendesak agar Magufulli menerapkan aturan kesehatan agar bisa menjadi contoh mansyarakatnya.

"Mendesak #Tanzania untuk meningkatkan langkah-langkah kesehatan masyarakat seperti memakai masker untuk melawan #COVID19," ujar  Matshidiso Moeti, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/1).


Moeti mengatakan semestinya  Magufuli dan Tanzania memahami apa yang dikatakan sains.

"Sains menunjukkan bahwa #VaccinesWork dan saya mendorong pemerintah untuk mempersiapkan kampanye vaksinasi Covid," ujar Moeti.

Komentar Moeti muncul sehari setelah Magufully menyebut bahwa Tanzania tidak membutuhkan vaksin.

Vaksin dan lockdwon adalah dua hal yang tidak akan pernah diterapkan di negara itu, sebab bagi orang yang mempercayai tuhannya maka lebih memilih upaya alternatif lain, dengan cara tradisional dan herbal.

"Vaksin tidak baik. Kalau memang bermanfaat, maka orang-orang kulit putih sudah dari dulu membawa vaksin itu untuk HIV-AIDS," kata John.

Ia mengatakan, orang-orang di Tanzania selama satu tahun ini mampu bertahan dari serangan virus corona, padahal tidak mengenakan masker dan hidup seperti biasanya.

Ia tidak memungkiri beberapa warga Tanzania menerima suntikan divaksin di luar negeri, "Tetapi mereka justru pulang membawa jenis virus Corona yang aneh. (Tanzania )tetap kokoh, jangan takut," katanya.

Yang lebih ekstrem lagi, Magufuli mengatakan bahwa vaksin mungkin menjadi bagian dari rencana asing untuk menyebarkan penyakit dan mencuri kekayaan Afrika.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya