Berita

Vaksin buatan Bharat Biotech di India disebut mampu melawan varian baru virus corona/Net

Kesehatan

Penelitian: Vaksin Lokal Buatan India Mampu Lawan Varian Baru Virus Corona

RABU, 27 JANUARI 2021 | 18:21 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Vaksin buatan dalam negeri di India kemungkinan besar efekif melawan varian baru virus corona yang diidentifikasi di Inggris.

Begitu hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewan Riset Medis India terhadap 26 orang. Penelitian dipublikasikan di situs web bioRxiv pada Rabu (27/1).

Vaksin yang dimaksud adalah COVAXIN, yang dikembangkan oleh Bharat Biotech dan sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada awal bulan ini.

Para ilmuwan mengatakan, COVAXIn berhasil menetralkan strain varian virus corona di Inggris.

"Tidak mungkin mutasi 501Y akan mampu mengurangi potensi manfaat dari vaksin yang dikhawatirkan," ujar para ilmuwan dalam laporannya yang dikutip Reuters.

Walaupun sudah mendapat EUA, COVAXIN sendiri masih dalam tahap uji coba akhir seperti halnya banyak kandidat vaksin di dunia. Tetapi regulator memuji kemampuannya yang dapat melumpuhkan seluruh tubuh virus, alih-alih ujung lonjakan proteinnya semata.

Saat ini, India sudah melaporkan 150 kasus terkait varian baru virus corona dari Inggris.

Sebuah penelitian lain yang diterbitkan di bioRxiv pada pekan lalu menunjukkan, vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech juga cenderung efektif melawan varian baru virus corona dari Inggris.

Sementara itu, kampanye vaksinasi di India juga sudah mulai dilakukan sejak 16 Januari. Sejauh ini sudah ada 2 juta petugas medis yang mendapatkan suntikan vaksin.

Pada Rabu, India melaporkan 12.689 kasus baru Covid-19, sehingga totalnya menjadi 10,69 juta. Kematian bertambah 137 menjadi 153.724.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya